Demo di Depan Istana, Massa Pendamping Dana Desa Minta Tak Ada Politisasi

Demo di Depan Istana, Massa Pendamping Dana Desa Minta Tak Ada Politisasi

Yulida Medistiara - detikNews
Rabu, 23 Mar 2016 09:16 WIB
Foto: Yulida Medistiara/detikcom
Jakarta -
Sekitar 150 hingga 200 orang yang menamakan diri Aliansi Pendamping Dana Desa terus melancarkan aksi demonstrasi di depan Istana. Mereka meminta agar rekrutmen pendamping dana desa tidak dipolitisasi.

"Jangan sampai rekrutmen pendamping desa itu dipolitisasi. Kebijakan jangan main-main," teriak orator membakar semangat pendemo di depan Istana, Rabu (23/3/2016).

Foto: Yulida Medistiara/detikcom


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demo yang dilakukan itu berada di halaman luar Monas yang menghadap ke arah Istana. Petugas kepolisian yang berjaga pun membuat pagar hidup sehingga aksi demonstrasi tidak menganggu arus lalu lintas.

"Tuntutannya jangan ada politisasi dalam rekrutmen. Jangan ada politisasi dalam revisi UU Desa. Ada persoalan dengan pendampingan. Sebagai schedule 2016, kalau dalam rekrutmen ada proses, praktik rekrutmen sebagaimana yang tidak sesuai dengan persyaratan itu," ucap koordinator aksi, Uun Huntamiharja, di lokasi.

Foto: Yulida Medistiara/detikcom


Tampak sekitar 10 orang perwakilan pendemo dipersilakan masuk ke dalam Istana. Mereka menyebut akan menemui Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Para pendemo itu mengkritik Kementerian Desa, Percepatan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDT) yang dianggap tidak transparan dalam melakukan rekrutmen petugas pendamping dana desa. Ada dugaan politisasi yang dilakukan dalam seleksi pendamping dana desa.

Foto: Yulida Medistiara/detikcom


Namun Mendes PDT Marwan Jafar telah membantah adanya politisasi dalam seleksi pendamping dana desa itu. Sempat beredar isu bahwa muncul surat pernyataan calon peserta rektutmen pendamping dana desa harus menjadi kader PKB, partai asal Marwan. (dhn/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads