Veteran Dwikora Daftarkan Diri Jadi Relawan Ganyang Malaysia

Veteran Dwikora Daftarkan Diri Jadi Relawan Ganyang Malaysia

- detikNews
Senin, 14 Mar 2005 18:29 WIB
Yogyakarta - Dua veteran Dwikora ikut mendaftarkan diri menjadi sukarelawan aksi Ganyang Malaysia di Magelang, Jawa Tengah. Mereka siap kembali terjun ke kancah pertempuran seperti saat konfrontasi dengan Malaysia sebelum tahun 1965 lalu.Dua orang veteran itu adalah Madjuni (67) dan Herman Fernandez (62). Mardjuni pernah bertugas di perbatasan Serawak dengan Kalimantan dan pernah ditugaskan menyusup ke Serawak. Sedangkan Herman Fernandez adalah mantan anggota KKO (Marinir), teman satu angkatan dengan prajurit KKO Usman dan Harun yang dihukum gantung di Singapura."Meski saya sudah tua, rasa nasionalisme saya kembali tergugah setelah Malaysia berniat mengambil Ambalat setelah mendapat Pulau Ligitan dan Sipadan," kata Mardjuni yang juga menjadi koordinator Posko Ganyang Malaysia dari Gerakan Indonesia Bersatu (GIB) di Alun Alun kota Magelang, Senin, (14/3/2005).Mardjuni mengatakan pemerintah RI harus bersikap tegas terhadap Malaysia dalam kasus Ambalat. Langkah yang diambil TNI dengan menempatkan kapal-kapal perang di perairan Ambalat merupakan langkah yang tepat."Jangan sampai martabat dan harga diri bangsa Indonesia ini terinjak-injak oleh Malaysia. Sebagai warga negara wajib baginya untuk membela negara, rakyat harus mau ikut mobilisasi seperti saat konfrontrasi dengan Malaysia dulu," katanya.Menurut dia, sejak dibukanya Posko Ganyang Malaysia pada Kamis, (10/3/2005) lalu, hingga hari ini sudah ada sekitar 350-an sukarelawan yang mendaftarkan diri.Mereka yang mendaftar ada yang berprofesi sebagai karyawan swasta, mantan Kamra (keamanan rakyat), sopir, atlet, pedagang dam sebagainya. Mereka menyatakan siap dikirim ke medan pertempuran bila diperlukan dan siap mengikuti pendidikan/latihan kemiliteran.Mardjuni sendiri ikut berjuang saat konfrontasi dengan Malaysia sewaktu masih menjadi mahasiswa tingkat dua Sekolah Tinggi Olahraga (STO/sekarang FPOK UNY di Yogyakarta). Dia bersama anggota lainnya mendapat tugas menyusup ke Sarawak, Malaysia. "Saya sempat saling tembak dengan tentara Malaysia, empat teman kami gugur saat itu," katanya.Sementara itu, di Posko Ganyang Malaysia dari Front Pembela NKRI di Yogyakarta sudah terdaftar sekitar 314 orang yang mendaftar di sekretariat di Jalan Nyi Ageng Nis 11 Pilahan Kotagede Yogyakarta. "Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan latihan dasar kemiliteran bersama sebagai bentuk persiapan bila ada mobilisasi umum," kata ketua FP NKRI Gandung Pardiman.Menurut Gandung, menegakkan NKRI itu adalah harga mati sehingga bila Malaysia hendak mengklaim kawasan Ambalat sebagai wilayahnya maka akan berhadapan dengan rakyat Indonesia. Kasus Blok Ambalat benar-benar melecehkan Indonesia. "Namun bila tidak bisa diselesaikan diplomatik, rakyat Indonesia siap untuk berperang. Tapi jangan sampai Ambalat dibawa ke mahkamah internasionl," tegas Gandung. (umi/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads