"Mengenai masalah irregular migrants (pencari suaka), kenapa ada Bali Process? Bali Process itu adalah forum yang memang kita inisiasi bersama dengan Australia untuk kerjasama dengan negara-negara terutama effective countries dalam merespons situasi atau dalam merespons isu yang berkembang terkait dengan irregular migrants," kata Retno usai mengikuti pertemuan antara Menlu Australia Julie Bishop dengan Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (23/3/2016).
Ada dua dokumen yang akan dihasilkan Bali Process yang dihelat di Nusa Dua, Bali pada 22-23 Maret yakni Co-Chair Statement dan Bali Process Ministrial Declaration. Negara-negara yang terlibat menjadi peserta diharapkan dapat menindaklanjuti kesepakatan yang dicapai nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data yang diperoleh Retno pada akhir pekan lalu, tercatat sebanyak 300 delegasi dan 23 pejabat setingkat menteri yang menyatakan akan menghadiri Bali Process. Posisi Indonesia sambungnya, mendorong dilakukannya konsultasi antara pejabat tinggi negara bila menghadapi situasi darurat terkait perdagangan manusia, penyelundupan manusia dan kejahatan transnasional.
"Di dalam Bali Process nanti ada satu inisiatif yang akan diusulkan oleh Indonesia misalnya mengenai masalah consultation mechanism antara co chairs pada saat ada emergency situation. Intinya Bali Process betul-betul harus dapat merespons apabila ada situasi emergency yang terjadi yang terkait dengan irregular migration," ujarnya. (fdn/rvk)