"Memang sudah saatnya Presiden melaksanakan reshuffle kabinet demi peningkatan koordinasi dan kinerja Kabinet Kerja," ujar Ketua DPP NasDem Johnny G Plate saat dihubungi, Senin (21/3/2016).
Awalnya, reshuffle kabinet dikabarkan menunggu Munas Golkar yang tadinya akan digelar bulan April mendatang. Namun, setelah ada putusan Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan kubu Aburizal Bakrie (Ical), waktu pelaksanaan Munas Golkar jadi tak jelas. Pemerintah yang dikabarkan hendak mengakomodir kader 'partai beringin' pun tak jadi menunggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih detail lagi, reshuffle kabinet dikabarkan akan diumumkan setelah Wapres Jusuf Kalla kembali dari kunjungan ke China pada 22-24 Maret ini. Kabarnya, akan ada dua menteri yang diganti.
Belum jelas benar menteri mana saja yang akan diganti. Parpol-parpol pendukung juga belum berani berspekulasi. Namun, hampir dipastikan pergantian ini akan memakan jatah menteri parpol pendukung.
"Kita tunggu saja nanti. Saya juga nggak bisa nebak-nebak kan. Itu prerogatif Presiden," ujar Daniel Johan soal menteri yang akan diganti.
PAN menyambut isu reshuffle ini dengan santai. Ketum PAN Zulkifli Hasan tahu benar partainya selalu disebut-sebut akan masuk kabinet setiap isu reshuffle berhembus. Namun, seperti biasanya, PAN menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi.
"Kalau diminta kita siap, kalau tidak diminta ya kita tidak masalah," kata Zulkifli.
Saat ini, ada 13 menteri parpol yang ada di Kabinet Kerja. Berikut daftarnya:
PDIP
1. Mendagri: Tjahjo Kumolo
2. Menkum HAM: Yasonna Laoly
3. Menkop dan UMKM: AA Gusti Ngurah Puspayoga
4. Menko PMK: Puan Maharani
PKB
1. Menpora: Imam Nahrawi
2. Mendes dan PDTT: Marwan Jafar
3. Menaker: Hanif Dhakiri
4. Menristek Dikti: Mohamad Nasir
NasDem
1. Menteri KLH: Siti Nurbaya Bakar
2. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan
Hanura
1. Menperin: Saleh Husin
2. MenPANRB: Yuddy Chrisnandi
PPP
1. Menteri Agama: Lukman Hakim Saefuddin (tor/try)











































