"Tidak mau saya, siapa yang bikin, saya tidak rela," kata Sumanto saat berada di Panti Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (19/3/2016).
Supono, pemilik Panti Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba yang selama ini merawat Sumanto meminta agar pihak-pihak yang menjual action figur tokoh-tokoh kejahatan agar segera menghentikan kegiatannya. Hal tersebut dikarenakan Sumanto saat ini sudah kembali normal, sehingga tidak perlu mengungkit masa lalu yang akan membuat malu bangsa ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, selama ini pula tidak pernah ada pihak yang meminta izin untuk membuat action figure Sumanto cs, bahkan dirinya kaget saat tokoh-tokoh pelaku kejahatan muncul di layar televisi yang salah satunya adalah Sumanto.
"Kalaupun ada yang minta izin pasti tidak akan saya izinkan. Saya kaget, ada action figure Sumanto. Kasihan Sumanto, kalau sosok figure yang bagus saya malah seneng sekali," ucapnya.
Dia berharap agar perilaku Sumanto yang dulu dikubur dalam-dalam, jangan diungkit kembali. "Pokoknya saya tidak suka, masalahnya Sumanto saat ini sudah bagus dan selalu ikut kita, ceramah sampai ke Hongkong, kalau tidak normal tidak mungkin sampai kesana," ujarnya.
Beberapa waktu terakhir, mainan action figure dengan tokoh-tokoh penjahat Indonesia dijual di berbagai situs jual beli online. Ada action figure Sumanto, Ryan, Robot Gedek, dan lain-lain. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 200 ribuan dan Rp 300 ribuan. Komisi Perlindungan Anak (KPAI) geram atas fenomena itu.
(arb/trw)











































