Cerita Pedagang Laser di BKT Pernah Ditegur Pemotor yang Terganggu

Cerita Pedagang Laser di BKT Pernah Ditegur Pemotor yang Terganggu

Bisma Alief - detikNews
Jumat, 18 Mar 2016 23:29 WIB
Foto: Bisma Alief/detikcom
Jakarta - Maraknya penjualan laser belakangan ini ternyata sudah dimulai sejak tahun 2012. Para pedagang laser di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) tetap berdagang meski tahu bahayanya dan pernah diperingatkan.

"Pernah diperingatin sama pengendara motor, 'awas kena mata'. Saya jawab aja, jalan-jalan aja enggak usah macem-macem," kata salah satu pedagang, Kris (29) saat ditemui di BKT, Jumat (18/3/2016).

Kris yang sudah 4 tahun berjualan laser menyebut alasannya berjualan laser karena praktis dan tidak membutuhkan lahan besar. Selain itu, masih trennya penjualan menjadi alasan lain dirinya berjualan laser.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu bisa sampai Rp 3 juta. Kalau sekarang paling jual 2-3 unit per hari. Malam minggu bisa sampai 10 unit," terangnya yang berjualan laser dengan menggunakan sepeda motor," jelasnya.

Dia mengaku tahu bahwa laser itu berbahaya bagi mata. Tetapi, Kris berdalih bahwa penggunaannya aman saja asal dengan cara yang benar.

"Kalau kena mata, bisa buta. Makanya jangan kena mana. Makanya arahinnya jauh ke atas," ujar Kris.

Laser-laser itu dibelinya di Glodok dengan harga Rp 80 ribu dan dijual lagi dengan harga Rp 125 ribu. Hingga saat ini, Kris masih berjualan dengan alasan tren dan masih dicari pelanggan.

"Ya namanya juga cari duit, mau gimana lagi," tutupnya. (imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads