Undang Komunitas, GBK Cari Masukan Soal Hutan Kota Senayan

Undang Komunitas, GBK Cari Masukan Soal Hutan Kota Senayan

Nathania Riris Michico - detikNews
Jumat, 18 Mar 2016 19:46 WIB
Foto: Natashia Riris Michico
Jakarta - Rencana pembangunan Hutan Kota Gelora Bung Karno Senayan akan segera direalisasi. Manajemen GBK mengundang komunitas-komunitas yang biasa beraktivitas di sekitaran stadion, guna menampung masukan mengenai hutan kota.

Pada Jumat (18/3/2016), GBK mengundang sejumlah pihak antara lain Kementrian Lingkungan Hidup, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Ikatan Arsitek Indonesia dalam acara Sarasehan Hutan Kota . Komunitas-komunitas juga dilibatkan antara lain komunitas-komunitas pecinta olahraga dan lingkungan hidup.

"Yang akan kami bahas bersama hari ini bukan desain final, ini sebagai awal saja. Semua ide-ide untuk kawasan hijau hutan kota ini semaksimal mungkin akan kami tampung dan menjadi referensi kami ke depannya," ujar Winarto Dirut Pusat Pengelolaan Kawasan (PPK)Β  GBK di Golf Driving Range Senayan, Jumat (18/03/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ahmad Juhara yang hadir dalam sarasehan ini mengatakan, dia berharap hutan kota ini akan dibuat cantik agar dapat dinikmati. Tanaman-tanaman langka juga diharapkan akan ditanam di hutan kota ini.

"Hutan kota ini nantinya harus dibuat cantik dan tentunya layak untuk dinikmati. Ini juga kesempatan luar biasa dimana akan ada tanaman-tanaman hutan langka, buah-buahan dan kayu keras identik Indonesia, contohnya pohon kecapi," kata Ahmad.

Dalam pertemuan tersebut, para anggota komunitas juga memberikan saran dan masukan kepada PPK GBK. Komunitas pejalan kaki biasanya berharap agar tanaman pengisi hutan kota berisikan tanaman dari seluruh wilayah di Indoneisa.

"Kami sangat mendukung. Kami berharap ada pohon-pohon tidak hanya yang biasa tapi juga dari Papua, Sumatera dan lainnya. Ini akan menambah keindahan di GBK," ungkap salah satu perwakilan dari komunitas Perjaka Senja (Pelari Dan Pejalan Kaki Senayan Jakarta).

Sedangkan perwakilan dari komunitas pelari malam di Senayan meminta penerangan yang memadai ketika malam hari. Fasilitas keamanan juga diminta untuk lebih dikedepankan/

"Sebaiknya kalau malam ada penerangan, jadi yang suka lari di atas jam sembilan malam tidak perlu gelap-gelapan dan takut karena tidak ada pencahayaan. Sebaiknya juga disediakan penitipan barang untuk keamanan tas kerja," ujar Alang (34), salah satu anggota komunitas lari malam.


(fjp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads