Dirut PT LEN Industri Abraham Mose mengungkapkan cara kerja Skytrack yang diklaim mampu terbang mengudara mencapai ketinggian hampir satu kilometer. Balon udara itu bisa dikendalikan dari jarak jauh.
"Ketinggiannya bisa minimun 900 meter. Alat ini dapat bertahan di atas (udara) sekitar dua minggu. Nanti dapat diturunkan untuk dicharge (isi energi), kemudian naik lagi," kata Abraham usai menerima kunjungan kerja Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di kantor PT LEN Industri, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (18/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Balon udara itu merupakan wadah saja. Jadi saat di atas itu sudah dipasang repeater (alat penguat sinyal), kamera,Β sensor dan lainnya," ucapnya.
"Jadi nanti bisa melihat atau mendeteksi pergerakan-pergerakan yang ada di bawah dengan jarak cukup jauh. Kami isi macam-macam sensor, tapi kami tidak mungkin menyampaikan rinci. Paling tidak, salah satunya sensor panas," tutur Abraham menambahkan.
Produk terbaru karya perusahaan pelat merah ini belum digunakan oleh instansi dan lembaga manapun. Meski begitu, sambung Abraham, fungsi skytrack bisa bermanfaat bagi kinerja Polri.
Balon udara ini, menurut dia, berupa wadah yang menghantarkan transmitters sensor dan power supply ke udara. "Sisi elektronik dan kontrolnya sama seperti yang kami pasang di darat. Jadi pola kerja balon ini enggak ada bedanya pada waktu kami membikin sonar di laut," ujar Abraham.
Skytrack cocok untuk digunakan di wilayah seperti apa? "Ya yang susah dideteksi di darat. Jadi dengan mengangkat (skytrack) ke atas, bisa lebih luas melihat pergerakan atau sensor panasnya yang ada di bawah," kata Abraham.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meminta inovasi terbaru karya PT LEN tersebut diuji coba. Menanggapi hal tersebut, Pihak PT LEN siap menyanggupi permintaan Badrodin.
"Nanti kami uji coba. Tadi baru dibicarakan. Kalau tim kita sudah siap, dalam satu atau dua minggu ini harus sudah berhubungan dengan mereka (Polri). Setalah itu, nanti ditunjuk lokasi mana yang digunakan untuk uji coba," ujar Abraham.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kepada wartawan usai menyambangi sejumlah ruangan simulasi pesawat dan riang produksi di PT LEN menyebutkan terdapat beberapa daerah di Indonesia yang sulit dijangkau anak buahnya sewaktu bertugas di lapangangan.
"Karena itu perlu pemecahan untuk mengatasi kendala itu, baik yang ada Sulawesi Tengah, Papua dan tempat lainnya yang banyak blank spotnya. Padahal di situ tempat polisi yang harus melakukan upaya penegakan hukum," tutur Badrodin.
Jenderal polisi bintang empat ini mengisyaratkan berminat memiliki balon canggih karya anak bangsa. Namun Badrodin meminta PT LEN untuk melakukan simulasi menjajal alat bernama Skytrack ini.
"Nanti kita uji coba, efektif atau tidak," ujar Badrodin.
(bbn/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini