Ahok: Kalau Komisi III DPR Panggil Saya, Berarti Tak Paham UU

Ahok: Kalau Komisi III DPR Panggil Saya, Berarti Tak Paham UU

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Rabu, 16 Mar 2016 13:17 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Ratna Sarumpaet dkk mengusulkan kepada Komisi III DPR RI untuk memanggil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) terkait kasus RS Sumber Waras. Menanggapi hal itu, Ahok menyebut Komisi III tak profesional kalau benar-benar memanggilnya.

"Jadi sebenarnya menurut saya, panggil saya itu mereka enggak profesional. Enggak mengerti hierarki undang-undang. Yang melaporkan saya DPRD, yang buat pansus mau nangkep saya DPRD, berhasil enggak mereka cari bukti? enggak," kata Ahok di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (16/3/2016).

Selanjutnya, kata Ahok, DPRD menuding KPK tak bisa temukan bukti untuk menjeratnya. Jika benar demikian semestinya DPR memanggil KPK yang merupakan mitra kerjanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau KPK sekarang bilang belum ketemu, kalau DPR bilang ketemu, ya kamu panggil KPK dong. Kamu (DPR) kasih tahu (KPK), 'eh kalian kok kurang pinter ya? ini loh ketemu'. Atau panggil KPK dan BPK, 'Eh kalian berdua yang bener saja nih. kok kami ketemu dua bukti untuk pidana kenapa kalian bilang belum ketemu? Kalian ini bodoh atau dibeli Ahok, kata Ratna Sarumpaet'," ucap Ahok.

Ahok lalu menjabarkan dirinya sudah pernah diperiksa selama 9 jam oleh BPK dalam audit investigasi. Hasil audit itu diserahkan ke KPK dan hingga kini belum ada temuan apa pun.

"Saya harap teman-teman Komisi III, Komisi XI, kerjalah yang profesional. Yang milih anggota BPK anda, yang milih KPK anda. Kalau anda bilang mereka tidak profesional, ya panggil. Kalau manggil saya, saya enggak bisa buka hasil auditnya. Nanti kalau saya buka, kamu pidanain saya," tutur Ahok. (bpn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads