Terkait pencegahan dan rehabilitasi, Tito ingin agar para pimpinan teroris ditempatkan di penjara khusus dengan keamanan maksimum. Hal itu menurutnya penting agar para pimpinan teroris ini tidak bisa memengaruhi tahanan lain.
"Detection center itu tergantung. Kalau betul-betul hardcore, yang tidak bisa berubah sama sekali menurut saya perlu adanya semacam maximum security prison (khusus teroris), di mana dia tidak bisa memengaruhi yang lain, dia tidak bisa melakukan komunikasi yang sangat bebas, sehingga bisa membuat perencanaan di dalam penjara," kata Tito.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito mengatakan, banyak pimpinan teroris yang melakukan perencanaan dari balik penjara. Karena itu, para pimpinan teroris ini harus diisolasi.
"Itu namanya proses rehab. Rehab kita kurang bagus, karena bayangkan saya pernah menangani operasi camp militer di Aceh itu semua dilaksanakan tokoh-tokohnya merencanakan dalam LP Cipinang. Ada Abu Bakar Baasyir, ada Aman Abdurrahman, Rois, Dulmatin pun datang ke situ," kata Tito. (rjo/hri)











































