"Kelompok tersebut datang dari atas gunung lebih dari 20 orang. Sudah dikejar tim 40 orang, satu peleton lebih gabungan TNI Polri," kata Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan usai acara launching Tim PS Polri di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2016) malam.
"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama kita bisa segera temukan dan dari mana kelompok itu," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk motivasinya masih kita selidiki. Tapi Biasanya mereka memang sering teror masyarakat untuk mengokohkan eksistensinya,"
Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.45 WIT, Selasa (15/3/2016). Korban merupakan pekerja pembangunan jalan trans Papua di kabupaten Puncak (Illaga) - Mulia. 1 Ekskavator dan 1 buldoser dibakar.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Marcelis, membenarkan kejadian itu. Namun ia enggan menjelaskan lebih lanjut. "Benar ada kejadian penembakan terhadap karyawan PT Modern. Kebetulan saya berada di Mulia. Terkait kejadian tanyakan saja ke Kabid Humas Polda Papua," ujar Marcellis dari telepon selularnya.
Menurutnya aksi penembakan yang terjadi di wilayah itu biasanya dilakukan kelompok Yambi. Dari data yang diperoleh detikcom, penyerangan terjadi saat pekerja proyek jalan Sinak-Mulia berada di desa Agenggen, Distrik Sinak, Kab Puncak. Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) menyerang dan melakukan pembakaran alat berat (1 unit Excavator dan 1 unit Bulldozer) milik PT Modern.
Mendengar suara tembakan, aparat keamanan 17 personel gabungan 8 Koramil, 2 Satgas bantuan dan 7 dari Yonif 751/Raider, Danramil Sinak, dan 12 Personel Brimob meluncur ke lokasi. Ketika pasukan tiba di TKP, ada 3 pekerja tewas akibat luka tembak.
(idh/dnu)











































