"4 orang meninggal, eksavator dan buldozer atau alat berat dibakar. Ada berapa orang sipil juga yang disandera, lebih dari 3 orang," ungkap Willem kepada detikcom, Selasa (15/3/2016).
Penembakan terjadi sekitar pukul 13.45 WIT tadi. Korban merupakan pekerja pembangunan jalan trans Papua di Kabupaten Puncak dari Distrik Ilaga-Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Lokasi penyerangan berada di Desa Agenggen, Sinak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi sendiri hingga saat ini masih belum bisa memastikan kelompok mana yang melakukan penyerangan ini. Namun Willem mendapat informasi dari penduduk setempat, puluhan orang yang berulah siang tadi merupakan KSB pimpinan Lekagak Telengen dan Kalenak Murip.
Peristiwa berawal ketika 5 orang pekerja sedang bekerja, lalu tiba-tiba muncul puluhan orang dan langsung melakukan penyerangan terhadap pekerja dari PT Modern itu. Satu pekerja berhasil melarikan dari, sementara 4 lainnya tewas, termasuk pimpinan dari kontrator bernama Anis.
Begitu mendengar suara tembakan dari lokasi, 17 personel aparat keamanan gabungan dari Koramil, Satgas Bantuan dan dari Yonif 751/Raider langsung meluncur dan menemukan korban tewas serta dua alat terbakar. Selain itu 12 personel Brimob bersama Danramil menyusul begitu mendapat informasi.
"Polisi dan TNI sudah mempersiapkan diri. Pasti dikejar. Yang jelas saya mengecam keras peristiwa ini. Kasihan korban orang sipil. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan," ucap Willem.
Sebelumnya diberitakan, 40 personel gabungan dari kepolisian dan TNI telah diterjunkan untuk mengejar pelaku. Meski begitu, menurut Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpau, ada sejumlah kendala yang harus dihadapi. Aparat sendiri sempat melihat KSB melintas di atas bukit Sinak dengan jumlah yang cukup banyak.
"Medannya sulit, jadi anggota kesulitan melakukan pengejaran. Sempat terdengar dua kali penembakan," jelas Paulus, Selasa (15/3).
(ear/dnu)