"Dari pemerintahan, Pak Ahok telah memberikan kami fasilitas untuk dilewati dan lahan-lahan yang dapat dikerjasamakan untuk kami membangun gardu-gardu induk. Ini hal yang positif bagi PLN untuk keberadaan kelistrikan DKI dan sekitarnya," kata Sofyan di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2016).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Investasi) bisa Rp 30-40 triliun dalam 5 tahun ke depan. Ada 58 lokasi," kata Sofyan.
Dia lalu menyebut titik yang pertama akan digarap adalah sisi barat Jembatan Semanggi, Jakarta Pusat. Target penyelesaian pembangunan tersebut dalam dua tahun ke depan.
Ahok lalu menyebut pembangunan gardu oleh PLN ini tak perlu lagi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) karena bukan membangun gardu baru. Ahok menyebut pembangunn yang akan dilakukan PLN hanya menambah yang sudah ada.
"Kecuali mau ciptakan PLTU di tanah yang tadinya lapangan bola. Ini kan enggak. Kadang-kadang di bawah terlalu kaku. Patokan pegang AMDAL-nya. Kayak IMB, mau rehabilitasi segala macam PLN (pakai) IMB yang lama," tutur Ahok.
Dia menjamin perizinan akan dipermudah karena kebutuhan listrik di wilayah DKI Jakarta sangat tinggi. Terlebih lagi ketika Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI tengah membangun proyek MRT dan LRT.
"Kalau kebetulan ada lahan DKI, kasih saja cepat. Hitungan bayarnya ada. Bangun negara jangan parsial. Kita ini sama-sama," ucap Ahok. (bpn/rvk)












































