Anjing-anjing itu mati kelaparan karena pemiliknya seorang ibu berinisial R meninggal dunia. Sudah beberapa lama, anjing-anjing yang memang ditampung almarhumah ibu itu tak ada yang mengurus.
![]() |
"14 ekor kondisinya sudah mati. Sebagian sudah belatungan, tinggal tulang sama bulu doang. Pas diangkat sudah nggak utuh hancur. Langsung kita kubur masal 14 ekor," jelas Edwin Yoesman, salah satu aktivis penyayang binatang yang ditemui di lokasi di Gunung Sindur, Selasa (15/3/2016).
Sejumlah organisasi penyayang binatang yang datang ke lokasi antara lain dari Dogatar Indo, House of Stray, dan beberapa orang lainnya, termasuk dokter hewan.
![]() |
Selain anjing, ada juga kucing. Para aktivis penyayang binatang ini mencatat hewan yang masih hidup ada 9 anjing dewasa dan 2 anak-anak, serta 24 ekor kucing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Para aktivis ini juga menyampaikan, hari ini mereka membersihkan tempat penampungan di Gunung Sindur. Di lokasi itu masih ada belasan anjing yang diselamatkan. Kandang-kandang juga dibersihkan.
![]() |
Operasi penyelamatan ini melibatkan setidaknya 20 aktivis penyayang binatang. Lokasi penampungan anjing dan kucing ini memang cukup jauh dan terpencil. Di sekelilingnya banyak pepohonan. Satu jam lebih bermobil dari Jakarta. Lokasi ini masuk dari kawasan Puspiptek. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini