Kebakaran Hutan Masih Terjadi, BNPB Kirim 4 Heli untuk Water Bombing ke Riau

Kebakaran Hutan Masih Terjadi, BNPB Kirim 4 Heli untuk Water Bombing ke Riau

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Selasa, 15 Mar 2016 02:24 WIB
Foto: Kepala BNPB Willem Rampangile (foto: Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
Pekanbaru -
BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akan mengirim 4 heli ke Riau dalam rangka pemadaman lahan yang terbakar. Karena masih menunggu izin, pihak BNPB minta perusahaan Sinar Mas untuk membantu mengerahkan heli Superpuma ke Kabupaten Meranti.

"Dua tiga hari ini, empat heli akan kita kirimkan ke Riau. Ini guna untuk melakukan water bombing di lahan yang terjadi kebakaran. Namun saat ini heli belum dikirim karena masih mengurus izinnya," kata Kepala BNPB Willem Rampangile di VIP Lancang Kuning di Bandara Sultan Syari Kasim II Pekanbaru, Senin (14/3/2016).

Willem datang ke Riau dalam rangka meninjau kebakaran lahan di Kabupaten Meranti. Willem meninjau ke Meranti dengan menggunakan heli milik Sinar Mas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena heli dari BNPB belum bisa ke Riau, jadi saya tadi sudah minta bantuan ke Sinar Mas untuk membantu Satgas kebakaran lahan dan hutan di Riau," kata Willem.

Menurutnya, Sinar Mas saat ini menyewa heli jenis Superpuma. Diharapkan heli Superpuma ini bisa membantu melakukan pemadaman kebakaran lahan di Kabupaten Meranti,

"Dari koordinasi dengan pihak perusahaan Sinar Mas mereka siap memberikan bantuan heli Superpumanya ke Meranti. Karena saat ini konsentrasi tim kita arahkan ke Meranti," kata Willem.

Menurutnya, lahan terbakar terluas di Riau saat ini ada di Meranti. Tim pemadaman sudah cukup memadai di lokasi.

"Kendalanya sekarang adalah soal peralatan. Tim di sana minta bantuan 5 mesin pompa air. Ini akan segera kita penuhi," kata Willem.

Dari peninjauan hari ini, lanjut Willem, lahan yang terbakar sudah tidak ada apinya. Namun asap masih mengepul dari lokasi kebakaran.

"Ini yang perlu di antisipasi agar api tidak kembali muncul. Heli Superpuma Sinar Mas kita minta melakukan water bombing di sana," tutup Willem.

(cha/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads