Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 6 orang mengalami luka-luka. Beberapa diantaranya terpaksa dilarikan ke RSUD Ciawi.
"Air yang meluap tidak tertahan tanggul dan akhirnya tanggul jebol. Kemudian air menerjang pemukiman warga. Ada 6 warga yang hanyut terbawa arus. Tapi kemudian diselamatkan oleh warga lainnya. Tidak ada korban jiwa, hanya beberapa ada yang luka," kata Kapolsek Caringin, Kompol Hariyanto, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/3/2016) siang. "Ada dua warga yang sempat dibawa di RSUD Ciawi karena luka-luka. Beberapa warga lainnya hanya mengalami luka ringan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua warga yang dirawat di RSUD Ciawi, yakni Neneng Nimah (38) dan suaminya, Ujang Pakot (40). Saat kejadian, pasutri ini tengah berada di luar rumah. Banjir bandang yang datang begitu cepat langsung menghantam dan menyeret Neneng dan suaminya. Sementara korban luka lainnya adalah, Ratna (25), Yuyu (17) Susi (19) dan Zenab (14).
Hujan deras yang melanda kawasan Kota dan Kabupaten Bogor sejak Sabtu (12/3/2016) sore, mengakibatkan bencana longsor di beberapa tempat lainnya. Di Kota Bogor, guyuran hujan deras mengakibatkan tembok pembatas lahan setinggi 4 meter, ambruk dan menimpa bapak dan anak yang sedang melintas menggunakan motor.
Dalam peristiwa tersebut, Mirna (21) tewas. Sementara ayahnya, Maman, masih dalam kondisi kritis di RSUD Ciawi. Tak hanya itu, huja deras juga mengakibatkan tebing yang berada di belakang Gumati Kafe, Bogor Selatan, Kota Bogor, longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun satu unit mobil amblas terbawa longsor. Hujan deras juga mengakibatkan debit air Sungai Cisadane meluap. Akibatnya, puluhan rumah di Kelurahan Panaragan, terendam banjir setinggi 1 meter. (ega/ega)