Dalam pertemuan itu, Yusril dan Adhyaksa saling bertukar visi misi dalam membangun Jakarta. Kepada Yusril, Adhyaksa mengatakan bahwa dia ingin mengembalikan Jakarta ini kembali ke tagline awal yakni; Kota Teguh Beriman.
"Visi dan misi saya mengembalikan Jakarta ke moto awalnya yakni teguh beriman, masyarakat yang nasionalis relijius," kata Adhyaksa saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (13/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya maju, Pak Yusril juga maju (Pilgub DKI)," kata Adhyaksa.
Baik Yusril dan Adhyaksa pun mengaku sudah menggalang dukungan dari jalur independen. Adhyaksa misalnya, melalui para relawan sudah berhasil mengumpulkan fotokopi dukungan KTP sebanyak kurang lebih 100 ribu.
Namun karena ada ketentuan bahwa dukungan fotokopi KTP harus disertai nama bakal Cawagub, maka pengumpulan salinan KTP akan dimulai lagi dari awal. Meski menggalang dukungan dari jalur independen, Adhyaksa juga membuka diri seandainya ada partai politik yang akan meminangnya.
Yusril pun juga melakukan hal yang sama yakni, menggalang dukungan dari jalur independen dan partai politik. Selama masa penggalangan dukungan ini, Yusril dan Adhyaksa akan mengamati hasil elektabilitas mereka.
Angka elektabilitas itu diperoleh dari survei yang dilakukan lembaga eksternal dan internal. Menjelang batas akhir pendaftaran pasangan cagub dan cawagub DKI, angka elektabilitas itu akan dilihat.
Menurut Adhyaksa, jika elektabilitasnya rendah maka dia akan memberikan dukungan kepada calon yang tingkat keterpilihannya lebih tinggi dari dia.
"Saya realistis. Kalau elektabilitas saya tidak maju-maju, maka (dukungan) akan saya berikan ke yang lebih mampu dari saya," pungkasnya.
(erd/asp)











































