Pimpinan KPK: Disiplin dan Kesopanan Anak Penting untuk Bekal Cegah Korupsi

Pimpinan KPK: Disiplin dan Kesopanan Anak Penting untuk Bekal Cegah Korupsi

Nur Khafifah - detikNews
Sabtu, 12 Mar 2016 16:53 WIB
Foto: Nur Khafifah/detikcom
Jakarta - Pendidikan antikorupsi sangat penting bagi anak. Pola pikir antikorupsi harus ditanamkan sejak dini melalui kegiatan sehari-hari.

"Bahkan cara anak pinjem bolpen kepada temannya, misalnya 'hai permisi, boleh pinjam bolpen?' Itu menunjukkan dia respek terhadap teman. Ke depannya, dia akan respek kepada negara respek juga terhadap budaya antikorupsi," kata Pimpinan KPK Saut Situmorang dalam mini talkshow Peluncuran Lagu Anak Hebat yang digelar ICW di FX Senayan, Jl Sudirman, Jakpus, Sabtu (12/3/2016).
Pendidikan antikorupsi penting bagi anak


Menurutnya, kebiasaan disiplin hingga menjaga sopan santun sangat mempengaruhi perilaku anak saat dewasa. Contoh lain tentang kebiasaan yang baik agar anak terhindar dari perilaku korup, kata Saut, antara lain dengan mencium tangan orang tua saat hendak berangkat sekolah, mengetuk pintu kamar, berbicara sopan dan sebagainya. Orang tua juga harus menerapkan disiplin dengan mempraktikkan konsep reward and punishment. Menurutnya, menyayangi anak bukan berarti menuruti setiap kemauannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saut mencontohkan caranya mendidik kedua anaknya. Ia pernah menghukum kedua anaknya dengan mengurung selama 3 jam di kamar mandi. Meski kasihan, pelajaran tersebut sangat berharga bagi anak agar lebih disiplin. "Mereka awalnya berantem di kamar mandi. Tapi lama-lama ngobrol juga," kata Saut.

Menurut pengalamannya saat tinggal di Singapura selama 3,5 tahun, perilaku disiplin ini sangat mempengaruhi budaya korupsi warga. Singapura dengan Indeks Persepsi Korupsi di atas 8, memiliki budaya disiplin yang sangat kuat. Hal-hal kecil seperti mematikan lampu dan mengecilkan suara radio ketika memasuki pukul 23.00 dilakukan secara rutin oleh mayoritas warga.

"Perilaku seperti ini penting dan mempengaruhi budaya anti korupsi. Sekarang Indeks Persepsi Korupsi kita 3,6 sudah naik sejak (dipimpin) Pak Jokowi dari sebelumnya 3,2," katanya.

Ia juga mendorong anak-anak agar gemar menyanyi, menggambar dan berolahraga. Kegiatan semacam itu, kata Saut, dapat meningkatkan kinerja otak kanan dan menjaga keseimbangan jiwa dan raga. "Dengan menyanyi orang akan lebih banyak bersyukur kepada Allah, lebih banyak menghargai dan terhindar dari perilaku korup," ujar Saut. (kff/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads