Mediasi dilakukan di Aula Polsek Metro Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2016) pukul 09.45 WIB. Pertemuan dihadiri oleh Kanit Bimmas Polsek Metro Gambir Kompol Slamet Subagio, Bhabinkamtibmas Kelurahan Cideng Aiptu Agusnih dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Kebon Kelapa Aiptu Ferry.
![]() |
Sedangkan pihak ojek pangkalan dan ojek online dari Grab Bike dan Go-Jek dan Jeger yang hadir dalam mediasi ini ada 14 orang. Mediasi ini sendiri dilakukan untuk mencari penyelesaian masalah.
Polisi mengatakan, di Stasiun Tanah Abang, sering terjadi selisih paham antara ojek pangkalan dan ojek online. Ojek pangkalan disebut tak terima ojek online mangkal di stasiun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1.Bagi pengemudi online yang akan mengambil penumpang di Stasiun Tanah Abang dipersilahkan, namun jangan berhenti terlalu lama.
2.Akan diupayakan shelter atau pangkalan ojek online di satu tempat misalkan di dekat lampu merah Jatibaru (bekas halte busway).
3.Saling menjaga ketertiban dan keamanan wilayah di sekitar Stasiun Tanah Abang.
Kompol Slamet Subagyo mengatakan, para driver ojek pangkalan dan ojek online yang datang dalam mediasi itu merupakan para koordinator. Dia meminta semuanya mengkomunikasikan hasil mediasi dan mentaati peraturan bersama yang telah dibuat.
"Ke depan pun akan saya rencanakan untuk berkumpul seluruh anggota pengemudi ojek baik yang pangkalan maupun yang online," ujar Slamet.
![]() |
Aiptu Agusnih juga berpendapat senada. Dia berharap ke depan tidak ada lagi perselisihan di antara ojek online dan ojek pangkalan di wilayah Stasiun Tanah Abang.
"Saya berharap ke depan tidak ada perselisihan di antara ojek online dan ojek pangkalan, semua mencari rejeki. Jadi kami selaku pihak kepolisian menyarankan agar menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya," ucapnya.
Sementara Aiptu Ferry menyatakan, di Stasiun Juanda ada sekitar 500 pengemudi ojek. Namun hingga saat ini tidak ada perselisihan. Dia pun meminta hal itu ditiru para tukang ojek di wilayah Stasiun Tanah Abang. "Kunci utama yaitu komunikasi dan saling menghargai," imbuhnya.
Usai mediasi, para pengojek ini bersalaman. Mereka semua lalu membubarkan diri dan kembali beraktivitas dengan situasi aman dan tertib.
(hri/jor)













































