"Tes urine yang kita gelar tersebut merupakan tindakan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba agar tidak masuk atau dikonsumsi oleh pegawai Bakamla, baik pejabat, staf, maupun tenaga honorer," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Maritim Waryoto dalam siaran persnya, Kamis (10/3/2016).
Tes urine itu dilakukan untuk pegawai Bakamla yang bertugas di Jalan Dr Sutomo, Jakarta Pusat, dan di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur. Waryoto menyebut tes urine itu sebagai upaya Bakamla memerangi dan memberantas peredaran narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tes urine pegawai Bakamla (Istimewa) |
Dalam kegiatan itu, Bakamla ikut serta melibatkan BNN. Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Kombes Pol Ricky Yuniarfi menyebut bahwa modus bandar narkoba bervariasi.
"Sebagai aparat harus peka dan mengikuti perubahan modus sehingga pencegahan dapat diminimalisir," katanya.
Sementara tes urine di kantor di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur dipimpin AKBP Maria Sorlury. Maria menyebut pengedar tak hanya menyasar masyarakat sipil.
"Tetapi anggota TNI, anggota Polri, penegak hukum, pejabat negara, pejabat eksekutif, pelajar, mahasiswa serta akademisi," katanya. (dhn/hri)












































Tes urine pegawai Bakamla (Istimewa)