Tim Laskar Gerhana detikcom berhasil menjepret momen indah tersebut dari atas kapal Bakamla, Rabu (9/3/2016). Kapal berangkat sejak dinihari untuk mencari lokasi yang pas di tengah laut agar matahari bisa terlihat jelas. Awalnya, awan sempat menutupi cahaya sang surya, namun menjelang gerhana, bulatan matahari muncul dengan sempurna dalam posisi ketinggian yang jelas.
Foto: Surya Hardhiyana (laskar gerhana/detikcom) |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Arief Ramadhan/Laskar Gerhana detikcom |
Suasana ini berlangsung selama kurang lebih dua menit. Kombinasi bintang yang berkilau, cahaya korona, warna fajar yang oranye menimbulkan efek warna yang indah. Langit seolah sedang dilukis di hamparan kanvas yang luas. Decak kagum serta rasa syukur pun meliputi para peserta yang menyaksikan keindahan tersebut.
"Subhanallah, indah sekali," ujar para peserta antusias.
Foto: Fayyas/blogdetik.com |
Hampir semua peserta mengabadikan momen langka tersebut. Namun tak sedikit yang justru malah sibuk mengagumi keindahannya. Ada juga peserta yang selfie sebagai tanda bahwa dia memang berhasil mendapatkan momen tersebut.
"Kalau foto gerhana kan banyak. Tapi kalau selfie tentu saja, itu bisa dipastikan saya yang motret," ujar salah seorang peserta.
Foto: Surya Hardhiyana (laskar gerhana/detikcom) |
Momen GMT seperti tahun 2016 ini memang langka. Menurut para peneliti, peristiwa serupa dengan jalur lintasan yang sama baru akan terjadi 350 tahun lagi. Namun untuk gerhana di tempat lain di Indonesia akan terjadi beberapa tahun lagi, salah satunya di tahun 2023. (mad/imk)












































Foto: Surya Hardhiyana (laskar gerhana/detikcom)
Foto: Arief Ramadhan/Laskar Gerhana detikcom
Foto: Fayyas/blogdetik.com
Foto: Surya Hardhiyana (laskar gerhana/detikcom)