"Jadi tersangka Ichsan Chaerudin ini saat digerebek, dia membuang sim card-nya ke dalam kloset di rumahnya di Pulogadung, Jakarta Timur," jelas Kanit II Sudit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Jerry R Siagian kepada detikcom, Rabu (9/3/2016).
Ichsan ditangkap tim Unit II yang dipimpin AKP Rovan Richard di Jalan Puloasem Utara Satu, Durenjati, Pulogadung, Jakarta Timur pada 28 Februari 2016 lalu.
Foto: Pembongkaran Septic tank (istimewa) |
Sim card tersebut digunakan tersangka untuk menghubungi sejumlah calon korban yang akan ditipunya. Pembongkaran septic tank berlangsung sekitar 1 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga menyita sebuah buku berisi daftar nomor handphone pejabat negara dan TNI di rumah tersangka. Tiga unit handphone yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk melakukan kejahatan, juga turut disita dari pelaku.
Foto: Barang bukti (istimewa) |
Sementara dari tersangka Suratno, lanjut Jerry, polisi menyita 7 unit handphone, 1 kartu ATM Mandiri, 2 buku agenda yang berisi alamat para pengusaha, perusahaan dan pejabat TNI/Polri.
Sedangkan dari tersangka Dera yang menyediakan rekening penampungan dengan data palsu, disita 2 unit ponsel, buku tabungan Bank Jabar dengan nama-nama yang mirip nama pejabat.
"Seperti buku tabungan atas nama Ris Sumarno yang mirip nama menteri BUMN Rini Soemarno, Pratikno (mirip nama Mensesneg Peatikno), dan atas nama Ignan Jonan (mirip nama Menhub Ignatius Jonan)," terangnya.
"Diduga kuat buku tabungan dengan data-data palsu yang namanya mirip para pejabat itu sengaja dibuat untuk mengelabui calon korban yang akan ditipu," tambahnya.
Polisi juga menyita 9 buah kartu ATM Bank Jabar, 3 ATM Bank Artha Graha dan 4 buah KTP palsu di antaranya atas nama Pratikno, Ris Sumarno dan Aria Bima.
(mei/miq)












































Foto: Pembongkaran Septic tank (istimewa)
Foto: Barang bukti (istimewa)