"Jumlah turis melampaui target kami," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah, Joel Tanggara saat dihubungi detikcom, Rabu (9/3/2016). "Mengingat akses ke Palangkaraya yang tidak semudah kota gerhana lain, jumlah ini sangat menggembirakan."
Selain itu ada juga lebih dari 20 ribu wisatawan domestik yang datang. Jumlah itu, kata Joel, juga melebihi target yang semula cuma dipatok 10 ribu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski cuaca berawan, Joel mengatakan proses gerhana matahari total dapat dilihat dari awal hingga berakhir pada 08.26 WIB. Warga Kalteng dan turis berbaur di pusat acara gerhana di depan kantor Gubernur Kalteng dan Lapangan Mantikey.
"Jalan-jalan penuh bahkan orang-orang menonton gerhana ada di hampir semua bangunan tinggi di Palangkaraya," kata Joel. Bahkan, kata dia, kru televisi Jepang, NHK, sampai memanjat tower TVRI setinggi 90 meter untuk merekam suasana gerhana di Palangkaraya.
Salah satu daya tarik acara gerhana di Palangkaraya adalah ritual Dayak Ngaju yang membuka rangkaian acara gerhana matahari total. Dilanjutkan dengan tari-tarian khas Kalteng. "Turis asing terlihat senang bahkan banyak minta berfoto bersama dengan pegiat kesenian kami," ujarnya.
(Apa saja ritual Dayak Ngaju yang menarik perhatian turis itu? Baca juga: Ritual Dayak Ngaju Bikin Acara Gerhana di Palangkaraya Unik)
Yang paling menggembirakan, kata Joel, adalah ritual meramal usai gerhana oleh balian, yakni kaum tetua adat. "Mereka meramalkan hasil yang positif bahwa ke depan Kalteng akan lebih baik lagi," kata Joel. Melihat animo turis yang datang hari ini, Joel mengatakan, pihaknya optimistis seperti ramalan adat tersebut.
Acara gerhana di Palangkaraya belum selesai meski fenomena alam langka itu sudah rampung pagi tadi. Malam ini akan ada pementasan kesenian dan pameran ekonomi kreatif di Bundaran Besar Palangkaraya. (okt/okt)











































