Antusiasme masyarakat menyaksikan momen gerhana matahari total (GMT) juga terjadi di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Salah satu aktivitas mereka adalah membedah rumah warga miskin setempat.
Aktivitas hari dimulai dengan salat khusuf berjamaah di Masjid Jamik Pangkalpinang, Rabu (9/3/2016), mulai pukul 06.20 WIB. Salat diikuti sekitar 1.500 jamaah, termasuk Wali Kota M. Irwansyah Rebuin, dipimpin oleh imam besar Masjid Jamik Pangkalpinang, H. Samsuni Sholih.
Dalam khutbahnya, khotib Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag., mengingatkan agar manusia jangan sampai terlena oleh kehidupan dunia. Melaksanakan salat khusuf merupakan wujud ketundukan manusia kepada Allah SWT, Pencipta dan Pengatur alam semesta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 10.00 WIB, Wali Kota beserta jajarannya memimpin pemugaran rumah seorang warga miskin di Kelurahan Keramat, Kecamatan Rangkui. Rumah yang dibedah tersebut dihuni seorang nenek berusia 55 tahun bernama Fatoni, bersama anak cucu yang semuanya perempuan.
"Seminggu yang lalu kami mendapat informasi dari ketua RT di sini, ada rumah warga yang amat tidak layak dihuni. Dan Alhamdulillah, semua biaya dan pengerjaannya dari anggota masyakarat. Babinsa, Babinkamtibnas, Tagana Kota, RT, RT, dan masyarakat sekitar," ujar Irwansyah.
Dijelaskan wali kota berusia 32 tahun itu, sejak akhir 2013 pihaknya mencanangkan program "bedah rumah tidak layak huni" kepada warga tidak mampu. Hingga saat ini sudah 300-an rumah diperbaiki, dari target 800 yang akan dituntaskan sampai akhir tahun ini.
"Kami memanfaatkan peristiwa GMT di Kota Pangkalpinang ini dengan beribadah dan menolong masyarakat yang membutuhkan sentuhan dari kita semua termasuk pemerintah, dengan semangat bergotong royong yang harus senantiasa menjadi ruh kehidupan bermasyarakat di Indonesia," imbuhnya.

(dra/dra)











































