7 Gaya Unik Melihat Gerhana Matahari

Gerhana Matahari Total di Indonesia

7 Gaya Unik Melihat Gerhana Matahari

okw - detikNews
Rabu, 09 Mar 2016 14:58 WIB
7 Gaya Unik Melihat Gerhana Matahari
Gaya warga Banda Aceh lihat gerhana (Agus Setyadi/detikcom)
Jakarta - Minat masyarakat yang tinggi untuk melihat gerhana matahari total dan parsial di Indonesia pagi tadi, Rabu (9/3/2016), tak diimbangi dengan ketersediaan alat untuk melihat gerhana. Kacamata gerhana pun habis diborong, sementara filter harganya tak murah.

Mereka yang tak punya alat bantu mengakalinya dengan memakai berbagai benda yang ada di rumah. Namun kebanyakan alat bantu melihat gerhana ini sebenarnya tak aman untuk mata.

Melihat gerhana matahari sebagian atau dalam proses sebelum dan sesudah gerhana total harus memakai filter khusus yakni Neutral Density 5. Filter ini mampu menyaring sinar matahari hingga 100 ribu kali. Sebagai gambaran, pemakai kacamata gerhana yang memakai filter ini sama sekali tak bisa melihat apa-apa kecuali sumber cahaya yang sangat terang seperti matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini berbagai foto-foto alat bantu yang tak biasa itu yang dikirim pembaca ke redaksi@detik.com dan pasangmata.com:

1. Kaca film atau filter kaca mobil

Foto: Agus Setyadi/detikcom
Tak ada kacamata gerhana, keluarga di Turikale, Sulawesi Selatan, menyaksikan gerhana parsial di balik jendela mobil yang dilapisi kaca film.

Filter kaca mobil didesain agar pengendara masih bisa melihat menembusnya. Berarti, kepekatannya masih di bawah filter Neutral Density 5.

2. Kacamata hitam

Foto: Hendry Thandung / pembaca detikcom
Hendry Thandung mengirimkan foto karyawan tambang di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya dengan kacamata gerhana darurat, dibuat dari kacamata hitam berlapis-lapis.

Karena mudah diperoleh, kacamata hitam paling banyak dipakai untuk melihat gerhana. Namun kacamata ini sangat tak disarankan karena berbahaya untuk mata.

3. Kacamata / topeng las

Foto: Agus Setyadi/detikcom
Empat pemuda di Cileungsi, Bogor memakai topeng las untuk menyaksikan gerhana matahari. "Tadi di tempat kerja, ada empat (topeng las)," kata  Supratman yang mengirimkan fotonya ke pasangmata.com.

Kacamata atau topeng las tak disarankan dipakai melihat ke arah matahari, kecuali yang kepekatannya setara dengan filter Neutral Density 5.

4. Hasil foto rontgen

Foto: pasangmata.com
Anak-anak di perumahan Pemda Jatiasih, Bekasi, melihat gerhana memakai foto hasil rontgen.

Foto rontgen sudah dipakai untuk melihat gerhana matahari sejak 1980-an. Foto rontgen tak disarankan digunakan karena ada bagian-bagian tulang yang putih yang tidak menahan kuatnya sinar matahari.

5. Kaca helm

Foto: pasangmata.com
Gaya menonton gerhana di Tangerang, Banten.

Seperti filter kaca mobil, kaca gelap di helm juga kepekatannya masih di bawah filter Neutral Density 5, jadi masih terhitung berbahaya jika dipakai menatap matahari dalam waktu lama.

6. Negatif film berwarna

Foto: pasangmata.com
Warga Desa Sikayu, Comal, Pemalang, Jawa Tengah, melihat gerhana matahari dengan negatif film bekas.

Film negatif yang aman dipakai hanyalah negatif film hitam putih yang diekspose di matahari sehingga hasilnya hitam pekat. Negatif jenis ini bisa dipakai karena mengandung perak. Namun jika ada goresan, negatif film tak boleh dipakai lagi.

7. Keping CD/DVD

Foto: pasangmata.com
Warga Bekasi melihat gerhana menggunakan keping DVD-RW.

Keping cakram padat juga bukan alat yang disarankan untuk melihat gerhana. Pilihan yang aman dan terjangkau harganya adalah kacamata gerhana, atau melihat memakai kamera lubang jarum.

Halaman 2 dari 8
(okt/okt)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads