Selain menyapa rakyat, SBY bersama fungsionaris DPP juga sekaligus melakukan konsolidasi dengan kader-kader partai di daerah. Dengan kedatangan SBY yang turun langsung di lapangan, diharapkan kader PD akan berjuang untuk memenangkan PD dalam Pilkada di daerah masing-masing.
"Saya ingin menyampaikan ini adalah program rutin oleh Partai Demokrat. Kita terus aktif dalam rangka menyerap aspirasi dan konsolidasi dengan kader. Yang spesial di tahun ini kami PD dengan fungsionaris langsung dipimpin oleh Ketua umum," ungkap Ketua Komite Pemenangan Pemilu PD Edhie Baskoro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kami partai yang masih tergolong muda, kami ingin meningkatkan semangat, motivasi, kekompakkan agar kader tidak hanya menunggu sentuhan-senuthan dari pak SBY. Tapi kami juga ingin jadi penyambung lidah, penyambung telinga," ujar Ibas.
Dalam Pilkada serentak 2015 lalu, menurut Ibas, PD mendapat kemenangan lebih dari yang ditargetkan. Untuk Pilkada 2017 dan juga 2018, PD optimis juga akan kembali menuai keberhasilan.
"Kami memiliki komitmen untuk memenangkan dengan cara demokratis. Dengan etika, santun, gaya politik yang santun dan mengikuti peraturan yang berlaku," kata Ketua Fraksi PD DPR ini.
Meski begitu, Ibas belum mau membuka nama-nama kandidat yang akan dicalonkan PD untuk daerah yang akan melakukan Pilkada di 2017. Saat ini PD masih melakukan penilaian.
"Jadi siapa kandidat yang mumpuni diterima di kabupaten atau daerah tertentu kami persiapkan yang bisa meningkatkan pembangunan, kesejahteraan. Tanpa harus lihat golongan tertentu. Mudah-mudahan perjalanan kami ini menghasilkan hal yang positif," tutur Ibas.
![]() |
Untuk jadwal proses penjaringan Pilkada 2017, Demokrat sudah memulainya sejak awal Maret lalu. Meski saat ini SBY dan DPP melakukan tour de Java, bukan berarti wilayah lain di luar Pulau Jawa tidak dijadikan pokok perhatian.
"Kita ikuti aturan main dari KPU. Agustus itu sudah masuk pendaftaran resmi. Tiap partai punya time frame beda. Kita sudah mulai di awal Maret ini dan terus bergerak. Tapi kita tidak ingin tergesa-gesa, perlu ada timing yang tepat," jelasnya.
"Tentunya sama seperti di 2015, preferensi kita apa yang kita kunjungi merupakan yang kita perhatikan. Bukan berarti di Sumatera, Sulawesi, tidak. Tidak menutup kemungkinan kita akan lakukan tour ke daerah-daerah tersebut," imbuh Ibas.
Keberhasilan PD di Pilkada 2015 menjadi modal awal bagi partai berlambang Mercy itu untuk mengejar ketertinggalan dalam Pemilu. Seperti diketahui, dalam Pemilu 2014 lalu Demokrat berada di posisi nomor empat.
"2019, PD kami ingin juga kembali berhasil. Ada up dan down saya pikir itu biasa. Kalau sekarang kami cukup kompak. Maka saya selalu katakan, mari kita bekerja keras. Termasuk yang ada di parlemen untuk menjaga amanah dari rakyat," terang Ibas.
![]() |
Dalam memilih calon untuk Pilkada, PD pun tak ingin sembarangan. Pertimbangan yang matang, termasuk situasi politik daerah, disebut Ibas tidak boleh dilupakan. Serta peluang-peluang di daerah mana yang dapat mengusung calon sendiri, atau yang harus bersama partai lain untuk mengusung calon.
"Kita tahu PD tak punya basis kepala daerah besar. Maka kami harus semangat mempersiapkan calon-calon yang tepat dan mantap tanpa obral janji berlebihan," tegas ketua Fraksi Demokrat itu.
(elz/miq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini