Misalnya, para santri di pondok pesantren al-Munawwarah, Brondong, Lamongan, Rabu (9/3/2016). Ada sekitar 500 santri dari perguruan Muhammadiyah itu baik Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SMA), dan SMK yang bergantian melihat gerhana menggunakan topeng las.
"Yang disediakan panitia ada dua, gantian antre pakainya," ucap pembaca detikcom Iqbal yang mengirimkan fotonya ke pasangamata.com.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tampak salah seorang anak terlihat lucu memakai topeng las untuk bisa menyaksikan gerhana. "Tadi ramai, lantai satu dan dua penuh," ucap Iqbal.
Hal yang sama juga terjadi di Cileungsi, Bogor. Beberapa pemuda menggunakan topeng las untuk bisa menyaksikan gerhana. Mereka lalu bergaya dengan topeng las itu menghadap matahari.
"Tadi di tempat kerja, ya ada empat (topeng las)," ucap Supratman yang juga mengirimkan fotonya ke pasangmata.com.
Foto: Menyaksikan gerhana di Bogor (Supratman/pasangmata.com) |
Peristiwa gerhana matahari disambut antusias seluruh masyarakat Indonesia, meski hanya beberapa daerah saja yang proses gerhananya berlangsung penuh seperti di Belitung, Palu, dan Ternate. (miq/okt)












































Foto: Menyaksikan gerhana di Bogor (Supratman/pasangmata.com)