Apa yang Kita Lihat Saat GMT 2016, Ini Kata LAPAN

Gerhana Matahari Total di Indonesia

Apa yang Kita Lihat Saat GMT 2016, Ini Kata LAPAN

Fitraya Ramadhanny - detikNews
Rabu, 09 Mar 2016 09:39 WIB
Gerhana Matahari Total di Ternate (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom)
Ternate - Gerhana Matahari Total 2016 telah dinikmati Indonesia. Jutaan orang menontonnya. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memberikan penjelasan detil apa yang terjadi pagi ini.

Detikcom berbincang langsung dengan Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN, Clara Yono Yatini di atas kapal KN Kuda Laut Bakamla, di Ternate, Rabu (9/3/2016). LAPAN, Bakamla dan Laskar Gerhana Detikcom sebelumnya bersama-sama menyaksikan GMT bukan di darat, tapi di tengah lautan.

Posisi KN Kuda Laut dan KN Gajah Laut berada di 2 nautical miles tenggara Tidore, 5 nautical miles barat Halmahera, dan 2,5 nautical miles timur laut Pulau Mare. Kawasan ini masuk dalam garis lintasan GMT yang paling maksimal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Clara, ada 2 kejadian yang tadi bisa dilihat dengan mata telanjang. Yang pertama adalah korona.

"Tadi korona kelihatan ya. Jadi yang pas dapat GMT pasti bisa foto korona, cahaya di sekitar bulatan gerhana," ujar Clara.

Nah, foto-foto GMT pasti tidak sama bentuknya. Menurut Clara itu lantaran korona terus bergerak.

"Foto gerhana pasti beda-beda karena korona itu berupa gas yang terus bergerak," jelasnya.

Satu lagi adalah diamond ring. Detik pertama ketika totalitas berakhir, muncul cahaya seperti cincin berlian pernikahan.

"Tadi juga muncul diamond ring namun sangat cepat, hanya beberapa detik saja," kata dia.

Selebihnya, LAPAN akan melakukan pengamatan mendalam. Tim di seluruh daerah sudah selesai mengambil data untuk nanti dianalisa.

"Sore nanti mungkin dapat gambaran kasar. Tapi nanti setelah pulang akan dianalisis lagi," tutupnya.

(fay/slh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads