BURT DPR Kunker ke Amerika Serikat, Belajar Soal Parlemen Modern

BURT DPR Kunker ke Amerika Serikat, Belajar Soal Parlemen Modern

Indah Mutiara Kami - detikNews
Selasa, 08 Mar 2016 14:05 WIB
Dimyati Natakusumah. Foto: Muhammad Iqbal
Jakarta - Di tengah niat DPR mengurangi kunjungan kerja ke luar negeri, Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR melawat ke Amerika Serikat. Mereka mengaku belajar soal parlemen modern.

"Di sana (Amerika Serikat) itu luar biasa. Kita melihat soal keuangan, keamanan, personalia, anggarannya yang otonom, kesekretariatannya yang otonom," kata Wakil Ketua BURT Dimyati Natakusuma di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2016).

Dimyati memimpin rombongan ke Kongres AS di Washington DC selama sepekan dari 29 Februari-6 Maret 2016. Dia menyebut rombongan berjumlah 15 orang termasuk staf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Washington DC, rombongan diterima oleh komisi administrasi parlemen, kesekjenan parlemen, hingga research service. Menurut Dimyati, ada alasan tersendiri mengapa para anggota dewan harus langsung ke AS dan tidak bisa belajar dari Indonesia saja.

"Ada yang tidak diperbolehkan untuk direkam dan difoto, jadi memang harus ditemui," ujar politikus PPP ini.

Menurut Dimyati, sistem di parlemen AS memang sudah lama menjadi rujukan bagi Indonesia. Itulah alasan AS jadi negara tujuan BURT DPR.

"Indonesia kan sampelnya ke sana, bukan ke Rusia. Ke mana dong, masa contoh Papua Nugini. Kalau mau parlemen modern, contoh yang modern," ungkap Dimyati.

Pembatasan kunker DPR ke luar negeri itu merupakan salah satu gebrakan Ketua DPR Ade Komarudin setelah dilantik.Β  DPR diklaim bisa berhemat Rp 139 Miliar.

Saat itu, Akom mengatakan bahwa yang masih diizinkan kunker ke luar negeri antara lain; Panitia Khusus (pansus), Komisi I DPR yang membidangi luar negeri, Komisi VIII DPR yang membidangi haji serta Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP). (imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads