Politikus PPP: Di Alexis dan Malioboro, Turis Asing Jadi Pelacur

Politikus PPP: Di Alexis dan Malioboro, Turis Asing Jadi Pelacur

Hardani Triyoga - detikNews
Selasa, 08 Mar 2016 12:21 WIB
Hasrul Azwar. Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Komisi III DPR menjadikan hasil sidak Oktober 2015 lalu ke Hotel Alexis dan Malioboro Spa sebagai alasan memanggil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Anggota DPR mengaku melihat turis asing menjadi pelacur di dua tempat itu.

Salah satu anggota DPR yang ikut dalam sidak Komisi III DPR ke dua tempat itu adalah politikus PPP Hasrul Azwar. Ketua Fraksi PPP kubu Romahurmuziy ini menuturkan melihat praktik pelacuran yang vulgar di dua tempat itu, utamanya di Malioboro Spa.

"Awalnya kita ini kan Panja Pengawasan Orang Asing. Di situ (Alexis dan Malioboro -red) kita awasi bagaimana orang asing masa tinggalnya, profesinya, bagaimana turis jadi pelacur. Itu tak terpantau masa tinggalnya, izin kerjanya bagaimana. Jangan wanita menari-nari dengan pakaian minim bergelantungan di tiang itu," ujar Hasrul saat dihubungi, Selasa (8/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hotel Alexis. Foto: Rachmat Haryanto

Hasrul mengatakan hasil sidak itu relevan untuk dijadikan alasan memanggil Ahok. Sebagai pengawas jalannya Pemerintahan, DPR bisa memanggil Pemerintah terkait dugaan perdagangan orang di dua tempat itu.

"Bisa itu jadi acuan dan relevan sebagai perbandingan. Karena itu masalah Jakarta, kami ini DPR mencakup wilayah Indonesia," kata Hasrul.

Hasrul mengatakan pemanggilan Ahok diperlukan untuk mendapatkan penjelasan soal penertiban tempat esek-esek. Dia ingin Ahok menutup semua tempat mesum di ibu kota.

"Ini harus secara merata. Kita juga mau dengar penertiban Kalijodo. Nah, kami ingin dengar yang lain-lain. Bagaimana di tempat lain? Malioboro itu lebih parah daripada Alexis," tuturnya.

Malioboro Spa. Foto: Edo / detikcom

Secara pribadi, dia mengatakan bila memang tujuannya ingin menertibkan prostitusi, maka Pemprov DKI harus fokus. Selama ada niat, dia yakin Ahok bisa melakukannya.

"Yang lain bisa, kenapa ini enggak bisa? Pokoknya semua tergantung kemauan, tergantung good will niat. Ahok itu kan penguasa Jakarta. Kalau dia mau, ya Malioboro itu bisa ditutup. Jangan pilih-pilih," ujar politikus PPP itu. (hty/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads