BMKG Aceh Pusatkan Pemantauan di Gedung Riset Tsunami, Besok Simulasi

H-2 Gerhana Matahari Total di Indonesia

BMKG Aceh Pusatkan Pemantauan di Gedung Riset Tsunami, Besok Simulasi

Agus Setyadi - detikNews
Senin, 07 Mar 2016 18:59 WIB
Foto: Agus Setyadi/detikcom
Banda Aceh - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Mata Ie, Aceh Besar akan melakukan pemantauan gerhana di Gedung Tsunami & Disarter Mitigation Research Centre (TDMRC) Ulee Lheue, Banda Aceh pada Rabu (9/3/2016) lusa. Gerhana yang tampak di Banda Aceh sekitar 75 persen dan puncaknya diperkirakan pada pukul 7.21 WIB.

Kepala BMKG Stasiun Mata Ie, Eridawati, mengatakan, gerhana matahari yang terjadi di Banda Aceh diperkirakan mulai sejak pukul 06.20 WIB atau 20 menit sebelum matahari terbit. Di Aceh, gerhana terlama bisa disaksikan di Kabupaten Aceh Singkil dan tersingkat di Sabang.

"Puncak gerhana di Banda Aceh pukul 7.21 WIB," kata Eridawati saat ditemui detikcom di kantornya, Senin (7/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Agus Setyadi/detikcom

Untuk melakukan pemantauan, BMKG menyiapkan satu unit teropong dan peralatan yang dapat digunakan untuk live streaming. Pengamatan di Banda Aceh digelar sejak pukul 6.30 WIB hingga selesai.

"Besok kita akan menggelar simulasi pemantauan. Untuk waktunya kita sesuaikan dengan waktu gerhana," jelasnya.

Pantauan detikcom, spanduk pemantauan gerhana milik BMKG sudah terpasang di gedung TDMRC. Beberapa petugas kebersihan gedung terlihat mulai membersihkan areal sekitar gedung. Selain BMKG, juga ada tim dari Kementerian Agama Provinsi Aceh yang akan melakukan pemantauan.

Foto: Agus Setyadi/detikcom

BMKG sudah melakukan survei di beberapa tempat seperti jembatan Ulee Lheue dan beberapa lokasi lain untuk menggelar pemantauan gerhana. Semua tempat yang disurvei memungkinkan untuk dilakukan pemantauan.

"Tapi karena kita harus bolak-balik, makanya kita pilih gedung TDMRC saja," kata Eridawati.

Teropong pemantauan gerhana di Gedung TDMRC akan dipasang pada hari H. Beberapa hari sebelumnya, pihaknya mengaku sudah melakukan ujicoba live streaming. Semua peralatan sudah pernah dipasang di sana tapi kini dilepas kembali.

Untuk memantau gerhana matahari, BMKG menyiapkan sebuah teropong dan kamera yang digunakan untuk siaran langsung. Tim teknis juga disiapkan di sana. Masyarakat yang ingin menyaksikan langsung, dapat datang ke gedung TDMRC atau melalui live streaming di situs resmi BMKG.

Foto: Agus Setyadi/detikcom

Saat terjadi gerhana, masyarakat diminta untuk tidak melihat langsung ke arah matahari karena dapat merusak retina mata. Eridawati mengimbau warga memakai kacamata khusus atau melihat melalui siaran langsung yang disiarkan di situs BMKG.

"Masyarakat tidak boleh melihat langsung tanpa menggunakan kacamata. Untuk aktivitas lain silakan seperti biasa," tutupnya. (trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads