Berdasarkan foto-foto yang diterima detikcom, Senin (7/3/2016), Labora tampak mengenakan baju kaos berkerah dan topi. Ia didampingi istrinya yang menutupi mulutnya dengan selendang dan meletakkan kacamata di atas kepala.
Foto itu juga menggambarkan pemeriksaan petugas LP terhadap Labora.Β Petugas juga memeriksa kesehatannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari awal kasusnya, dia sakit katanya. Tadi secara umum dia baik," kata Wayan pada wartawan.
![]() |
Sebelum menghuni bui, Labora selalu memiliki ribuan alasan untuk menghindari kejaran petugas yang ingin menjebloskannya ke penjara.
Kejahatan Labora diketahui setelah PPATK mencium rekening gendut Labora yang saat itu hanyalah polisi berpangkat aiptu, yang berisi transaksi total Rp 1,2 triliun. Oleh pengadilan tingkat pertama, Labora dikenai UU Kehutanan karena menimbun kayu gelondongan dan UU Migas karena menimbun satu juta liter solar. Pada pengadilan tingkat yang lebih tinggi, Labora dijerat UU Pencucian Uang.
Pada 21 Oktober 2014, jaksa kemudian menuju ke LP Sorong untuk melaksanakan putusan MA yang menghukumLabora 15 tahun penjara dan semua aset triliunannya dirampas untuk negara. Namun ternyata Labora tidak berada di sel LP Sorong. Meski telah divonis, Labora masih dapat menghirup udara bebas selama 1 tahun. Dia berdalih telah mengantongi surat bebas dari Kalapas Sorong. walau begitu, polisi tak langsung mempercayainya. Dia pun kemudian ditetapkan menjadi DPO.
![]() |
Saat menjadi DPO polisi, dia kembali berdalih sakit dan harus dirawat di rumahnya. Tak tanggung-tanggung, saat itu kediaman Labora dijaga para pendukung Labora dan pengawalan dari sejumlah oknum TNI AL yang bertugas di wilayah setempat.
Dengan pendekatan persuasif, Labora akhirnya bisa dieksekusi jaksa dan aparat gabungan Polri/TNI ke LP Sorong pada 20 Februari 2015. Selama di tahanan, Labora kerap izin ke rumah sakit untuk berobat. Pada 21 Oktober 2015 lalu, Labora keluar dari Lapas dengan alasan terapi dan ia bahkan sempat kembali ke rumahnya, sebelum kembali dibawa ke LP Sorong.
Setelah berada di tahanan, 4 Maret lalu lagi-lagi dia kembali kabur. Petugas kepolisian pun bergerak cepat untuk mencari keberadaannya. Namun secara mengejutkan, pada 7 Maret dini hari, tiba-tiba dia memutuskan untuk menyerahkan diri. Agar Labora tidak mencari celah kabur lagi, aparat segera mengangkutnya ke LP Cipinang. (mnb/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini