Capai Kesepakatan, APTB Akhirnya Boleh Masuk DKI Asal Tak Pungut Biaya di Busway

Capai Kesepakatan, APTB Akhirnya Boleh Masuk DKI Asal Tak Pungut Biaya di Busway

Kartika Sari Tarigan, - detikNews
Senin, 07 Mar 2016 16:50 WIB
Kadishub DKI Andri Yansyah. Foto: Kartika Sari Tarigan
Jakarta - Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dilarang masuk Jakarta per pagi ini. Namun sore ini pihak APTB dan Dishub sudah mencapai kata sepakat sehingga pelarangan itu ditangguhkan.

Menanggapi pelarangan, tersebut hari ini, Senin (7/3/2016) perwakilan APTB datang ke Kantor Dishub DKI Jakarta. Juga hadir Dirut TransJ dan Organda, hanya perwakilan PPD yang tidak hadir.

"Tadi hadir semua, 6 operator APTB juga ada Dirut Trans Jakarta hadir semua. Hanya PPD saja yang tidak hadir tapi dia sudah setuju," kata Kadishub DKI Andri Yansyah usai rapat dengan perwakilan operator APTB di Kantor Dishub DKI Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan bersama Dishub itu, Andi mengatakan pihak APTB dan Trans Jakarta akhirnya memilih untuk menempuh satu kesepakatan. APTB tetap bisa beroperasi di Jakarta tapi tidak diperkenankan untuk memungut biaya tambahan.



Sebagaimana diketahui, sebelum ini APTB memungut biaya Rp 5.000 bagi penumpang antar halte TransJ di dalam kota Jakarta. Padahal untuk penumpang yang sudah masuk halte TransJ -- yang tentu saja sudah membayar Rp 3.500 -- tidak dipungut biaya apapun lagi ketika mengakses TransJ.

"Sekarang kita putuskan (APTB) boleh kembali masuk, sambil menunggu 600 bantuan (bus) itu beroperasi dari Kemenhub, kalau 600 itu belum beroperasi kan kasihan penumpang kalau kita stop begitu saja," papar Andri.

"Tapi dengan ketentuan, dia tidak boleh memungut apapun juga, di koridor busway, kalau ada laporan dan datanya valid, saya akan cabut langsung izin trayeknya," sambung dia.

Selain biaya tambahan, Dishub juga mewajibkan APTB yang beroperasi hanya boleh berada di jalur busway. Selain itu, pihaknya juga akan mendorong operator lain yang sampai saat ini belum bergabung ke Trans Jakarta.

"Kedua dia haru beroperasi hanya di jalur busway, jangan ada yang keluar jalur. Selanjutnya kita juga dorong APTB, terutama operator yang belom masuk Trans Jakarata untuk bergabung," ujar Andri.

(fjp/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads