Pertemuan Jokowi dan Hussain tersebut berlangsung tak lebih dari 1 jam. Salah satu poin yang disepakati adalah terkait perdamaian di Palestina.
"Baru saja bertemu dengan presiden Pakistan Mamnoon Hussain. Jadi kita sepakat mengenai peranan yang besar, negara-negara Islam untuk membantu perdamaian di Palestina dan juga di Timur Tengah," kata Jokowi usai pertemuan di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan berikutnya terkait peningkatan kerja sama ekonomi. Jokowi menilai Pakistan adalah pasar yang potensial untuk Indonesia.
"Kita juga sepakat tadi meningkatkan kerja sama ekonomi, kita tahu bahwa Pakistan adalah sebuah pasar yang besar dengan penduduk 200 juta. Perdagangan kita dengan Pakistan telah melampaui USD 2 miliar. Itu masih di bawah potensi, artinya masih banyak peluang kita," tutur Jokowi.
"Tadi presiden Pakistan mengundang kita untuk kerja sama lebih baik lagi dalam meningkatkan perdagangan Indonesia dan Pakistan," imbuhnya.
Kesepakatan lainnya menyangkut peningkatan kerja sama di bidang penanganan terorisme dan ekstrimisme.
"Keempat kita juga ingin untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang counter terrorism dan ekstrimism,"
pungkasnya.
Selain dengan Presiden Pakistan, Jokowi juga menggelar pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara atau kepala pemerintahan peserta KTT lainnya. Di antaranya dengan Presiden Sudan Omar al-Bashir dan Perdana Menteri Libya Faiz Serraj. (rna/hri)