APTB Dilarang Masuk Jakarta, Penumpang Keluhkan Tak Adanya Sosialisasi

Jakarta - Pemprov DKI melarang APTB masuk ke dalam kota Jakarta. Para penumpang mengeluhkan niatan Ahok karena dinilai merepotkan. Penumpang juga mengeluhkan tidak ada sosialisasi terhadap rencana ini.

"Aduh, repot juga ya (kalau enggak ada APTB). Saya jadi harus tanya petugas dulu nih, harus tanya-tanya lagi saya transit di mana," ujar pengguna APTB, Rosdina, saat ditemui di Halte BNN, Jl MT Haryono, Jakarta Timur, Senin (7/3/2016).

Rosdina mengatakan, dirinya tidak tahu pelarangan APTB masuk jalur TransJ dalam kota diberlakukan hari ini. Padahal dia tidak masalah bila harus membayar lebih Rp 5 ribu untuk dapat menikmati APTB di dalam kota.

"Saya memang biasanya menggunakan APTB untuk ke Semanggi karena lebih cepat daripada dari naik TranJakarta," ucapnya.

Penumpang lainnya, Yuli, sependapat dengan Rosdinah. Tidak adanya sosialisasi membuat dirinya bingung karena APTB sudah resmi tak boleh melintasi jalur dalam kota.

"Harusnya dari seminggu kemarin, biar penumpang ada kesiapan. Tidak kalang kabut," ujar Yuli.



Dia juga tidak masalah untuk membayar lebih Rp 5 ribu demi kelancaran transportasinya. "Enggak masalah lah kalau harus bayar Rp 5 ribu," ujar Yuli.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah mengatakan alasan pelarangan APTB masuk Jakarta yakni Pemprov DKI ditegur oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Dasar legal beroperasinya APTB dinilai Kemenhub lemah, yakni hanya berupa Surat Keputusan (SK) bersama antara Dinas Perhubungan DKI, Jawa Barat, dan Banten. Namun Andri akan menyediakan 112 bus atas perubahan aturan tersebut.

"Pintu-pintu masuk ke Jakarta dari Depok, Bogor, Bekasi itulah yang kita siapkan untuk dibantu dengan kekuatan 112 bus yang kami siapkan," ujar Andri. (rvk/fjp)