"Pada tahun 1962, Bapak Bangsa Indonesia, Presiden Pertama Republik Indonesia, Sukarno, Bung Karno, menegaskan 'Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel'. Kami bangsa Indonesia konsisten dengan janji tersebut," kata Jokowi.
Hal itu disampaikan dalam pembukaan KTT LB OKI ke-5 di Plenary Hall JCC Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016). Hadir dalam konferensi itu kepala negara atau pemerintahan yang tergabung dalam OKI, termasuk negara peninjau dan yang tergabung dalam quartet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan ini juga Jokowi mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi di Palestina saat ini. Di mana, Israel telah membatasi ruang gerak rakyat Palestina hingga menjadi tak berdaya.
"Banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel semakin menyulitkan rakyat Palestina. Akses Umat Islam ke Masjid Al-Aqsa di Jerusalem juga dibatasi. Rakyat Palestina semakin tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di wilayah-wilayah pendudukan semakin memburuk," kata Jokowi.
Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh negara Islam yang tergabung dalam OKI untuk senantiasa bersatu. Diharapkan dengan solidaritas yang kuat tersebut, rekonsiliasi bisa tercapai dalam waktu dekat. Bahkan, Indonesia dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi rekonsiliasi tersebut.
"Situasi tersebut harus bersama-sama kita hadapi, kita lawan. Untuk berjuang diperlukan kesatuan. Kita harus bersatu, Palestina harus bersatu, Palestina harus rekonsiliasi. Indonesia siap membantu proses rekonsiliasi ini," pungkasnya.
(aws/miq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini