"Karena mirip.'Track record' ya mirip (bunyi ucapannya), 'track record', 'preketek'. Mirip (bunyinya)," kata Dhani di Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, Minggu (6/2/2016).
Ternyata, Dhani memilih istilah itu hanya karena kemiripan bunyi saja dengan istilah yang menjadi konteks diskusi, yakni istilah 'track record'. Istilah 'preketek' lalu mendapat respon beragam di masyarakat. Namun, Dhani mengaku tidak mempersoalkan adanya pro-kontra soal istilah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dhani menggunakan istilah 'preketek' itu usai bertemu dengan bakal cagub DKI lainnya, Yusril Ihza Mahendra. Saat itu, Dhani sedang membahas soal pentingnya track record alias rekam jejak sebagai parameter kualitas cagub. 'Preketek' adalah istilah slang Bahasa Jawa bisa dimaknai sebagai 'tidak percaya' atau juga 'tidak peduli'.
"Tim incumbent akan menyuarakan ke publik Jakarta bahwa dia punya track record. Opini akan digiring dan masyarakat akan menilai itu. Saya preketek sebagai warga asal Surabaya," tutur Ahmad Dhani usai bertemu Yusril Ihza Mahendra di kediamannya di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2016). Preketek bisa diterjemahkan dengan pret, tidak percaya atau omong kosong.
Dhani mengingatkan bahwa incumbent juga bisa kalah. Dia mengambil contoh saat Jokowi-Ahok meski disurvei kalah namun nyatanya mengalahkan Fauzi Bowo (Foke) yang berstatus incumbent pada Pilgub tahun 2012 silam. (idh/dnu)