"PLN bahkan mengajak kepolisian untuk melihat langsung kabel yang saat ini digunakan oleh PLN di tempat penyimpanan material yakni gudang Pulomas," kata General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya, Syamsul Huda, Sabtu (5/3/2016).
Dia menjelaskan, jenis kabel yang dipasang oleh PLN dalam 20 tahun terakhir berjenis XLPE 3x240 mm2 dengan diameter armour 10 cm. Sedangkan pelindung kabel yang ditemukan di selokan atau gorong- gorong berdiameter 3-5 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meskipun ada perbedaan jenis dan diameter kabel yang saat ini kami gunakan dengan kabel yang ditemukan, namun PLN akan terus membantu penyelidikan kepolisian. Kalau menurut spesifikasi kabel yang ditemukan, kabel tersebut karakteristiknya menyerupai kabel berisolasi kertas/minyak yang kami pernah gunakan pada akhir 1970-an," ujar Syamsul.
Menurutnya penanaman kabel PLN sesuai standar selalu di dalam tanah. Kabel tanah 20KV yang sudah tidak terpakai harusnya tetap dibawah tanah dan tidak terkelupas.
PLN sambung Syamsul tidak pernah memindahkannya dengan pertimbangan biaya dan perizinan. Jadi, seharusnya posisi kabel di dalam tanah tetap di tanah dan tidak dalam posisi terkelupas.
Tetapi dalam perkembangannya dengan adanya perluasan gorong-gorong bisa saja posisi kabel tersebut menjadi di dalam gorong-gorong, bukan lagi di dalam tanah.
(Baca juga: Tim Gabungan Kembali Temukan Bungkus Kabel Saat Telusuri Gorong-gorong)
Hal inilah yang saat ini sedang dikoordinasikan dengan pihak kepolisian dan suku dinas terkait.
"Kami sangat berharap polisi dapat mengungkapkan pelaku dibalik pelindung kabel bertumpuk di saluran-gorong yg menyebabkan saluran air terhambat, untuk itu kami akan coba membantu aparatย semaksimal mungkin," ujar Syamsul.
(fdn/fdn)











































