Hal tersebut berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (4/3). Sehari sebelumnya, pada Kamis (3/3), di Riau juga terdeteksi 52 titik api yaitu di Bengkalis lahan yaitu di Bengkalis 37 titik, Siak 10 titik, Meranti 4 titik, dan Rokan Hilir 1 titik.
"Daerah yang terbakar adalah kebun masyarakat, semak belukar, dan konsesi milik perusahaan," ujar Kepala Pusat Data Informasi Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (5/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya pemadaman dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan perusahaan yang kebunnya terbakar. Bupati Bengkalis dan Meranti pun telah menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayahnya sehingga akan lebih mudah dalam melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.
"BPBD Bengkalis terlah memadamkan 10 lokasi karhutla di Kecamatan Bukit Batu, Siak, Rupat, dan Pinggir. Kebakaran di Meranti terdapat di Desa Mekarsari, Kecamatan Merbau, seluas 45 hektare berupa kebun karet masyarakat dan belukar. Saat ini masih terbakar. Asap cukup tebal," tutur Sutopo.
Kebakaran juga melanda di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil di Desa Bukit Kerikil, Kecamatan Bukit Batu Tikor, Kabupaten Siak, seluas 50 hektar. Api berasal dari luar kawasan hutan. Manggala Agni dibantu BPBD, TNI, Polri terus memadamkan api.
"Karhutla di Kota Dumai mencapai 50 hektar yaitu di Kelurahan Mekarsari Kecamatan Dumai Selatan, Kelurahat Tanjung Palas Kecamatan Dumai Timur dan Kelurahan Mundam Kecamatan Medang Kampa. Penyebab karhutla adalah dibakar untuk pembukaan lahan," jelas Sutopo.
(rna/miq)











































