"Kita mau rekrut kalau mau kerja karena makin lama dia enggak bisa mengatur jalan lagi. Kami tangkapi," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pasar Induk Kramat Jati, Jl Bogor, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2016).
Mereka akan ditangkapi karena Dinas Perhubungan sudah punya banyak petugas untuk mengatur jalan. Maka pengatur jalan ilegal, apalagi memalak, tidak boleh beroperasi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setahun ke depan, fungsi petugas Dishub bakal sudah bisa menggantikan para Pak Ogah. Seiring pula dengan bertambahnya bus, maka diperlukan pula tenaga pembersih bus, maka para Pak Ogah akan direkrut menjadi pegawai kontrak pembersih bus, termasuk juga Pak Ogah yang biasanya membersihkan mobil-mobil dan meminta uang dari pengguna mobil yang tiba-tiba dibersihkannya.
"Enggak perlu yang mengenyam bangku sekolah, buta huruf juga tak apa-apa. Mereka bekerja sistem shift untuk 24 jam," kata Ahok.
Ahok belajar dari sistem di Turki. Di negara itu, para pemuda yang tak sekolah dipekerjakan untuk membersihkan bus. Nantinya, bus akan dibersihkan bak petugas pesawat membersihkan selepas penumpang turun.
"Dia bersihkan seperti pesawat. Jadi begitu sampai, penumpang keluar, langsung masuk pasukan yang membersihkan," kata Ahok.
(dnu/aan)











































