Mengecek drainase di Jalan Medan Merdeka Utara ternyata tak mudah seperti yang dibayangkan.
Selain area yang sempit, kondisi drainase dinilai juga menjadi tantangan. Pengecekan drainase yang sudah lama tak dilakukan menjadi salah satu faktor utamanya.
"Cek seperti ini tak pernah mudah karena sudah sekian tahun tak dicek. Apalagi lubangnya kecil, panjang dan bercabang. Ini juga nggak leluasa. nggak gampang dan tantangannya banyak. Perlu keberanian dan keahlian," ujar Danden IV Satuan Kopaska Koarmabar Kapten laut Edy Tirtayasa saat dihubungi, Kamis (4/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalan di situ juga harus bisa. Enggak bisa sembarangan. Hanya diameter sekitar 1 meter serta genangan air, lumpur keras sangat sulit," tuturnya.
Mengenakan tabung selam, senter, serta peralatan lengkap, dia mengakui kesulitan saat melihat area bawah drainase. Tanpa tabung selam maka menurutnya akan sulit bernafas. Kondisi di dalam drainase saat itu kurang terawat karena sudah lama tak dilakukan pengecekan.
"Kami diminta karena kami punya persiapan dan perlengkapan. Makanya anak-anak bawa tabung selam. Kalau enggak ada tabung selam, enggak bisa nafas walaupun airnya waktu itu tidak penuh," ujarnya.
Selama kurang lebih 6 jam, Edy dan anggotanya menyusuri drainase Jalan Medan Merdeka Utara yang aksesnya menuju Istana Negara. Berbagai temuan terutama sendimen lumpur yang mengeras serta sampah plastik berada di drainase. Hasil pengecekan dan laporan penemuan sudah disampaikan kepada Dinas Tata Air Pemprov DKI.
Kemudian, Edy menegaskan siap membantu bila diinstruksikan Panglima Koarmabar Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman dan diminta Pemprov DKI untuk melakukan pengecekan termasuk drainase Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Selanjutnya kan nanti saya belum tahu. Tapi, saya siap dan tunggu perintah baru dari komandan," sebutnya.
![]() |