Mensos: 99 Lokalisasi di Indonesia Ditargetkan Tutup di Akhir Tahun 2019

Mensos: 99 Lokalisasi di Indonesia Ditargetkan Tutup di Akhir Tahun 2019

Rois Jajeli - detikNews
Kamis, 03 Mar 2016 00:06 WIB
Foto: Rois Jajeli/detikcom
Surabaya - Pemerintah terus berupaya menertibkan kawasan lokalisasi di Indonesia seperti yang dilakukan di Kalijodo, Jakarta. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan ada 99 lokalisasi yang ditargetkan bisa ditutup di tahun 2019.

"Kita targetkan 99 titik lokalisasi sudah tutup semua pada akhir tahun 2019," kata Khofifah usai bertemu Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (3/3/2016).

Dijelaskan Khofifah, ada 168 lokalisasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dari jumlah tersebut tinggal 99 tempat yang masih beroperasi hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jelang Ramadan tahun ini, lokalisasi di 3 wilayah akan ditutup. Masing-masing 1 lokalisasi di Kota Mojokerto, Jawa Timur, 35 di Kalimantan Timur dan 1 di Tangerang, Banten.

Menurut Khofifah, daerah dengan lokalisasi terbesar selama ini adalah di Jawa Timur mencapai 41 titik. Disusul Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sebanyak 35 titik.

"41 di Jawa Timur dan sekarang tinggal 1 di Kota Mojokerto. Terbesar kedua di Kutai Kartanegara sebanyak 35 titik," tuturnya.

"Alhamdulillah yang di Kota Mojokerto sudah berkirim surat menyampaikan persiapan penutupan menjelang Ramadan. Kemarin Bupati Tangerang juga menyampaikan persiapan penutupan menjelang Ramadan. Sabtu lalu saya ke Kalimantan Timur, Gubernur dan Bupati Kutai Kartanegara juga sudah mulai pencanangan tahapan penutupan," terang Khofifah sambil menambahkan, 12 lokalisasi di Kutai Kartanegara, dua di antaranya dalam persiapan penutupan.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menambahkan, tinggal 1 lokalisasi di Jawa Timur yang belum ditutup yakni di Kota Mojokerto. Katanya, di lokalisasi tersebut ada tiga kelompok. Pertama, kelompok menampung usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kedua, penampungan gelandangan dan ketiga muncikari.

"Tiga kelompok ini saling berkaitan. Konsepnya kan menampung mereka. Ada yang bisa mandiri," kata Soekarwo.

Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo ini mengatakan, penanganan di Mojokerto berbeda dengan menangani lokalisasi seperti di Bangunsari, Surabaya. Namun, pemerintah berjanji akan memberdayakan mereka.

"Ini bukan seperti BR (Bangunsari) pindah tempat dan dipulangkan. Dia gelandangan dan ditampung di situ," tandasnya sambil menegaskan lokalisasi di Kota Mojokerto akan ditutup menjelang Ramadan tahun ini. (roi/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads