Djarot mengatakan bahwa alasan dia ingin kembali maju sebagai bakal cawagub DKI karena Pilgub Jakarta yang paling dekat waktunya ketimbang Pilkada Jawa Timur.
"Pilgub Jatim sik adoh (masih jauh) banget. Yang paling dekat itu Jakarta di tahun 2017. Kalau Jawa Timur tahun 2018," kata Djarot usai menemui Gubernur Jawa Timur Soekarwo di gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur Kamis (3/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga sempat ditanya soal kepastian maju Pilgub DKI dan bergandengan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Untuk pertanyaan ini dia pun menjawab secara diplomatis.
"Eh saya ini kader partai. Kader partai siap ditempatkan di mana saja. Sama saja," tuturnya.
"Anda kan tahu bagaimana partai kami. Kalau incumbent bagus dan sesuai harapan rakyat, pasti mendapatkan prioritas. Saya konsisten sesuai keputusan rakernas (PDIP) bahwa, dalam pembangunan negara harus melalui perencanaan jangka panjang," tambah Djarot.
Disinggung mengenai bergandengan lagi dengan Ahok meniru Jawa Timur yang pasangan Pakde Karwo bersama Gus Ipul hingga dua periode.
"Loh ya kan mesra. Bisa menuntaskan satu wilayah," jelasnya.
Gubernur Jatim Pakde Karwo yang berada disamping Djarot hanya tersenyum.
(erd/trw)











































