Alumni UIN Makassar soal Pemusnahan Skripsi: Yang Penting Ada Soft Copy

Heboh Ribuan Skripsi Dibuang

Alumni UIN Makassar soal Pemusnahan Skripsi: Yang Penting Ada Soft Copy

Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews
Kamis, 03 Mar 2016 16:55 WIB
Ilustrasi (Foto: Jefris Santama/detikcom)
Makassar - Tidak menolak, juga tidak menerima. Demikian sikap alumni UIN Alauddin Makassar terkait pemusnahan skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah lain. Mereka cuma berharap file-nya masih disimpan.

Alumus Fakultas Syarih UIN Alauddin, Abdul Aziz, menganggap hal tersebut wajar dengan alasan keterbatasan ruang. Menurut dia, tidak mungkin skripsi dan karya ilmiah dalam bentuk kertas akan disimpan selamanya.

"Jika fisiknya dimusnahkan, tentu konsekuensinya harus tetap dipertahankan dalam format digital atau e-bookagar masih bisa diakses oleh yang membutuhkan. Selain itu, agar pengakuan kita atas karya kita tetap ada," kata Aziz, Kamis (3/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aziz yang merupakan angkatan 2008 ini mengakui menyusun skripsi tidak mudah. Penuh perjuangan, baik tenaga maupun biaya. Namun semua memang harus dimodernisasi.

"Yang pnting (pemusnahan) tidak menghilangkan karya intelektual dan gagasan mahasiswa," jelas pria yang kini bekerja di stasiun televisi di Makassar ini.

Pemusnahan karya imliah di UIN Alauddin dilakukan untuk pertama kali sejak kampus berdiri. Alasannya, selain ruang terbatas, karya intelektual tersebut dipindahkan ke format digital. (mna/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads