"Skripsi adalah wujud karya intelektual mahasiswa yang harus dihargai," ujar Andi Eko Manggalaputra, mahasiswa jurusan Jurnalistik Fak. Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin angkatan 2013, Kamis (3/3/2016).
Eko mengaku tidak setuju skripsi atau karya ilmiah mahasiswa dibuang atau dimusnahkan. Dia melihat perpustakaan kampusnya masih bisa menampung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembuangan karya ilmiah menjadi ramai setelah seseorang mengupload foto ke media sosial. Skripsi berserakan di luar gedung.
Kepala Pusat Perpustakaan UIN Alauddin Quraisy Mathar membenarkan pembuangan skripsi dan karya ilmiah lain. Namun ia memastikan skripsi yang masih layak akan discan untuk disimpan di laman website UIN Alauddin sebelum dimusnahkan.
"Sejak kampus ini berdiri puluhan tahun silam, ini baru pertama ada proses "penyiangan" atau pemusnahan, nanti dipisahkan mana yang layak untuk di-scan, mana yang sudah rusak dimakan rayap atau kertasnya lengket," kata Quraisy.
(mna/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini