Semua berawal saat Eki dan pacarnya melaju dengan sepeda motor di Jalan Pangeran Antasari, Banjarmasin, Sabtu (20/2) lalu. Ada 2 pemuda di dekat lokasi tersebut, yakni Faruk (30) dan Ardiansyah. Keduanya tengah mabuk.
Eki dan Faruk bertatapan mata. Eki digertak, kemudian membalas. Cekcok terjadi, tapi tak berlanjut karena dilerai warga sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eki dan 2 pelaku, Faruk dan Ardiansyah, memang berbeda etnis. Karena itulah muncul isu SARA. Spanduk provokatif dipasang oleh orang tak dikenal di beberapa titik. Untuk mencegah, pemerintah daerah, polisi, TNI, dan tokoh etnis berkumpul dan menyatakan situasi damai.
Pengejaran terhadap pelaku penikaman Eki dilakukan. Ardiansyah dibekuk, sedangkan Faruk diburu.
![]() |
Tim Resmob Polda Kalsel terbang ke Makassar setelah tahu Faruk pergi ke sana. Bekerja sama dengan Polda Sulsel, mereka berhasil membekuk Faruk, Selasa (1/3) kemarin. Dan hari ini, dia dibawa ke Mapolda Kalsel di Banjarmasin.
"Tidak ada unsur SARA. Ini murni tindak pidana pembunuhan," kata Kapolda Kalsel Brigjen Agung Budi Maryoto dalam jumpa pers yang didampingi Gubernur Sabirin Noor.
Agung meminta masyarakat tidak terprovokasi. Situasi Banjarmasin aman. Tidak ada ketegangan etnis.
"Pelaku pasti diproses dihukum," kata Agung.
Kanit Resmob Polda Kalsel AKP Arief Prasetya yang memimpin penangkapan Faruk menambahkan, timnya melacak keberadaan tersangka sesaat setelah kejadian. Faruk diketahui lari ke daerah Teluk Tiram Banjarmasin, kemudian menginap di Balikpapan, Kalimantan Timur. Selanjutnya dia naik kapal ke Mamuju, Sulawesi Barat dan ke Makassar, Sulsel.
![]() |
Faruk diamankan di Pos Kamling, Jl Kalimantan, Wajo, Makassar. "Motif pembunuhan, tersangka tersinggung saat bertatapan mata dengan korban," kata Arief.
Sementara, Kanit Resmob Ditreskrim Polda Sulsel Kompol Muhammad Yadin menjelaskan penangkapan Faruk sukses berkat koordinasi dengan Resmbo Polda Kalsel.
"Kami berkoordinasi dengan Dit Reskrim Polda Kalsel untuk penyerahan tersangka dan diproses oleh mereka," ujar Yadin.
Penjemputan Faruk ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dilakukan langsung oleh Kapolda Brigjen Agung Budi Maryoto dan Direskrimum Kombes Yustan Alpiani. Tersangka pembunuhan yang sempat memicu isu SARA ini kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
(trw/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini