Mengajar di Pulau Terluar Cilacap, Gubernur Ganjar Kaget Sekolah 'Dikepung' Air

Mengajar di Pulau Terluar Cilacap, Gubernur Ganjar Kaget Sekolah 'Dikepung' Air

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 02 Mar 2016 16:24 WIB
Mengajar di Pulau Terluar Cilacap, Gubernur Ganjar Kaget Sekolah Dikepung Air
Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Cilacap - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo blusukan dan mengajar di sekolahan yang terdapat di pulau kecil terluar yang masuk Kabupaten Cilacap tepatnya di Kecamatan Kampung Laut. Betapa terkejutnya Ganjar ketika ternyata banyak siswa yang tidak hafal dengan daerah-daerah di Jawa Tengah.

Sekolah yang dikunjungi Ganjar adalah SMA N 1 Kampung Laut. Kondisi sekolahnya cukup memprihatinkan dengan bekas rob (limpasan air laut) di mana-mana. Lapangan pun tidak bisa digunakan untuk kegiatan karena becek. Bagian atap sejumlah kelas juga ada yang rusak.

Foto: Angling AP/detikcom

Dalam kegiatan Ganjar Mengajar yang dilakukan hari ini, ia memberikan materi tentang daerah di Jawa Tengah. Para siswa ternyata cukup aktif menjawab dan bertanya. Namun ketika Ganjar menanyakan nama 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, maksimal hanya terjawab separuhnya, itu pun ada beberapa daerah provinsi lain yang disebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini agar mengerti, inilah Jawa Tengah. Inilah eks Karesidenan Banyumas," kata Ganjar sambil menunjukkan peta Jawa Tengah pada layar presentasi, Rabu (2/3/2016).

Foto: Angling AP/detikcom

Sejumlah siswa juga mengaku hanya pernah keluar pulau dan berkunjung ke daerah lain yang tidak jauh dari Cilacap. Ganjar pun merasa prihatin dengan kondisi para siswa tersebut.

"Ini inspirasi, bukan guru memberi inspirasi, bisa Gubernur, Bupati, Polisi, BNN, Kodim, Korem. Saya tidak bisa terima anak SMA tidak mengerti jumlah kabupaten kota di Jateng. Mereka keluar dari sini paling hanya 2  Kabupaten, udah gede lho, paling Purwokerto, Kebumen. Makanya tadi saya bercanda bilang kurang piknik," pungkas Ganjar usai mengajar.

Foto: Angling AP/detikcom

Kendala belajar, lanjut Ganjar, tidak hanya kondisi sekolahan, namun fasilitas pendukung lainnya seperti sinyal seluler dan internet. Bahkan sekolahan tersebut belum memiliki komputer untuk kegiatan pengajaran.

"Keterbatasan luar biasa, jadi seminggu atau dua minggu lagi paling telat akan dibangun semacam wifi di sini, bisa gunakan itu (untuk belajar). Semangat mereka dahsyat," tegas Ganjar.

Sekolah dengan jumlah siswa 208 orang itu memiliki sejarah buruk dengan tingkat lulus 0%. Sejumlah pihak termasuk pemerintah berusaha memberikan bantuan namun ternyata kondisi rob belum bisa tertangani.

Foto: Angling AP/detikcom

"Ini daerah remot dan tentu fasilitas tidak baik, yang dihadapi banjir, rob dan sebagainya, kalau kita lihat sekolah seperti itu kita tidak bisa menunggu. Diambil alih Provinsi saja, paling 1x2, Rp 200 jutaan. Anak-anak tidak bisa belajar seperti ini, tapi mereka survive dengan kondisi seperti ini," terangnya.

"Ada sejarah buruk, 100% tidak lulus. Bayangkan, karena mereka jauh sehingga tidak optimal belajar," imbuh politisi PDIP itu.

Sementara itu kepala SMA N 1 Kampung Laut, Aris Subekti mengatakan beberapa siswa berasal dari luar pulau yaitu dari Desa Ujung Alang dan Ujung Gagak. Bahkan dia sendiri harus berangkat tiap subuh agar bisa tepat waktu sampai sekolah.

Foto: Angling AP/detikcom

"Memang penduduk sini, ada yang berangkat pakai perahu juga. Ini sekolahan di desa Klaces, yang luar pulau itu dari Ujung Alang sama Ujung Gagak," kata Aris.

Terkait Kondisi sekolahan yang memprihatinkan, Aris menjelaskan, sebenarnya langkah-langkah perbaikan dan antisipasi sudah dilakukan termasuk peninggian. Rob akan melanda pada musim tertentu dan membuat sekeliling sekolah dikepung air.

Foto: Angling AP/detikcom

"Nanti April airnya naik seperti lautan. Sore biasanya air pasang. Kondisi kelas yang rusak 2 ruang yang direhab 2 juga. Itu bagian atas melengkung, maka genteng diturunkan daripada ambruk," tandasnya.

Sekolah tersebut diresmikan tahun 2006 dan sudah ditinggikan dua kali. Lokasinya berada di pulau terluar tepatnya Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut  bersebelahan dengan Pulau Nusakambangan. Dari dermaga Sleko Cilacap, butuh perjalanan lebih dari 1 jam menggunakan perahu motor melewati Segara Anakan. (alg/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads