Ini Kata Polri Soal Foto Warga Solo yang Disebut Mirip Anggota Santoso

Ini Kata Polri Soal Foto Warga Solo yang Disebut Mirip Anggota Santoso

Idham Kholid - detikNews
Rabu, 02 Mar 2016 15:00 WIB
Fonda Amar Solikin (Foto: Dok ISAC)
Jakarta - Seorang anggota jaringan teroris kelompok Santoso tewas dalam baku tembak dengan aparat gabugan TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah. Kini, beredar foto anak buah Santoso tersebut dan mirip dengan warga Solo, Jawa Tengah.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Anton Charliyan saat dikonfirmasi dan diperlihatkan foto yang dimaksud, mengaku belum mengetahui kepastiannya.

"Belum tahu (benar itu fotonya atau tidak), inisialnya saja masih kita dalami, kan tewas dalam baku tembak," kata Anton di kantornya, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Kasus Terorisme, Polisi Diminta Jelaskan Identitas Orang yang Ditembak di Poso

Dalam baku tembak yang berlangsung sejak Minggu (28/2/2016) hingga Senin (29/2/2016) itu, seorang anggota polisi juga menjadi korban. Namun Anton belum dapat memastikan apakah anggota itu tewas atau hanya korban luka.

"Masih di atas (TKP baku tembak), belum turun," ujarnya.

Baca juga: 1 Terduga Teroris Kelompok Santoso Tewas dalam Baku Tembak di Poso

Sebelumnya, foto tersebut sangat mirip dengan Fonda, warga Purwosari, Solo. Pihak keluarga juga sudah melihat foto tersebut dan memastikan jika memang korban tewas seperti dalam foto maka orang itu adalah Fonda.

The Islamic Study and Action Center (ISAC) selaku kuasa hukum berharap institusi Polri bisa segera menjelaskan secara resmi tentang insiden di Poso dan beredarnya foto yang beredar secara beruntun dan liar di Solo.

Ketua ISAC, HM Kurniawan, mengaku mendapatkan foto itu yang beredar secara berantai yang menyebutkan bahwa foto tersebut adalah orang yang dianggap anggota kelompok Santoso yang ditembak mati di Poso dan diduga berasal dari Solo.

"Kapolri harap segera mengumumkan identitasnya, jangan sampai foto yang beredar justru meresahkan warga Solo," kata Kurniawan, Rabu (2/3/2016). (idh/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads