"Belum ada lawan tanding yang cukup kuat. Apalagi ditambah Ahok mulai merapat ke PDIP, sebagai partai mayoritas di DPRD," kata Pengamat Centre For Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes dalam perbincangan, Senin (29/2/2016) malam.
"Posisi Ahok sekarang di atas angin sejak RK memutuskan tidak maju," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang saya belum lihat, karena nama-nama lain di luar RK (Ridwan Kamil), peluangnya relatif sama. Kalau dilihat dari survei memang RK yang paling dekat dan berpeluang membuntuti, tapi RK sudah mundur. Kalau RK meng-endorse calon lain di Jakarta, mungkin akan membantu calon tersebut," urai Arya.
Dia juga menilai elektabilitas Ahok di Jakarta akan terus meningkat. Syaratnya, Ahok harus menunjukkan kinerja yang memuaskan masyarakat.
"Kalau Ahok bisa menjaga persepsi positif publik, dan konsisten dengan janji kampanye, saya kira elektabitasnya akan naik di atas 55 persen. Apalagi Ahok sudah 'berkampanye' sejak dilantik jadi Wagub dan jadi Gubernur, calon lain baru mulai," jelas Arya.
Sebelumnya Ridwan Kamil sudah menegaskan untuk tidak akan maju dalam Pilgub DKI 2017. Ia mengaku masih ingin memimpin Bandung hingga masa jabatannya sebagai wali kota purna tugas pada 2018 mendatang.
"Saya maju ke Jakarta, tapi tidak sekarang. Alias saya tidak akan maju menjadi calon gubernur DKI 2017. Pertimbangan hanya satu. Tugas saya belum selesai di periode pertama," terang Emil dalam jumpa pers di Balai Kota Bandung, Senin (29/2). (imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini