Kecelakaan maut itu membuat pengemudi Fortuner, Riki Agung Prasetio (24) menjadi tersangka. Saat Kalijodo telah rata dengan tanah, Riki yang sesaat sebelum kecelakaan kongkow di Kalijodo, masih harus menikmati sel tahanan di Satlantas Samsat Jakarta Barat, Jl Daan Mogot, Jakarta Barat.Β Berikut wawancara detikcom dengan Riki tentang Kalijodo, Senin (29/2/2016).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jangan kaitkan kasus saya dengan Kalijodo, semua itu balik lagi ke manusianya. Kalau tempat itu diratakan nggak ada jaminan masyarakat sekitar itu tidak buat kafe di tempat lain masih banyak tempat kayak gitu itu cuma kelihatanΒ harus semua diratain. Seandainya manusia diperbaiki saya yakin nggak bakal ada tempat kaya gitu.
Apa kegiatan Anda sehari-hari sekarang?
Ya stres di dalam, kanan kiri tembok semua. Nggak ada teman, kalau ada bisa ngobrol. Sekarang Mas cobain aja seminggu di sini.
Anda menyesal?
Sekarang saya cuma bisa berdoa aja. Jangan salahkan tempatnya, yang salah itu manusiannya, mereka juga begitu terpaksa. Sekarang posisinya saya tidak tahu tempat itu terus diajak teman. Namanya diajak saya nggak enak juga, begitu tahu sampai sana tempatnya begitu saya nggak ngapa-ngapain. Saya di sana diam aja. Pulangnya lagi apes aja, ya kita nggak tahu kalau kecelakaan namanya juga musibah.
Harapan Anda ke depan?
Ya, semoga tidak lagi kejadian kayak gitu sekali lagi saya bilang kasus says musibah jangan kaitkan dengan Kalijodo dengan saya.
![]() |
Baca juga: Cerita Riki Pengemudi Fortuner, Pesta Bir di Kalijodo Berujung Kecelakaan Maut
Sepakat nggakΒ Kalijodo rata jadi tanah?
Dibilang setuju-setuju harusnya bisa semuanya, karena di Jakarta banyak tempat kayak gitu. Tapi tidak bisa salahkan tempatnya itu, semua kembali lagi ke manusianya. Mereka juga pasti nggak mau kayak gitu, karena tidak ada kerjaan juga. Semua itu kembali lagi ke manusia, mereka harus dibenahi supaya tidak buat tempat kayak gitu. (edo/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini